Resep Sate Padang, Menu Yang Kaya Rempah Dan Sulit Di Olah

Sate Padang

Sate padang, siapa yang tak kenal dengan menu makanan yang berasal dari salah satu daerah sumatera barat ini?? Ya, sate padang merupakan menu sate yang di variasikan dengam bumbu khas dari tanah minang yang pekat.

sate padang

Berbeda dengan sate kambing atau sate ayam khas Madura, pada sate padang anda tidak akan menemui sate dengan olahan daging mentah seperti sate pada umumnya. Sate padang pada umumnya di olah menggunakan organ jeroan sapi seperti Lidah, Jantung, Usus, Paru, Tetelan,dll. Yang dimana kesemua bahan tersebut telah di masak matang dengan campuran bumbu dan rempah.

Nah inilah yang membuat sate padang tampak berbeda, karena bahan baku utamanya telah matang dahulu sebelum di buat. Oleh karenanya kekuatan sate padang biasanya terletak pada kuah bumbunya yang kental dan khas.

Secara umum, sate padang sendiri di bagi kedalam 3 jenis yakni sate padang dengan Kuah bumbu merah dan kuah bumbu kuning keemas an, dan terakhir sate padang Kuah Bumbu Coklat. Keduanya sama-sama mempunyai kuah kental dengan rasa yang mencolok, jika kuning lebih di dominasi rasa gurih, sedangkan merah melambangkan olahan cabai yang bisa di artikan mempunyai rasa pedas lebih dominan.

Sedangkan untuk kuah bumbu berwarna coklat merupakan paduan dari kedua bumbu dengan rasa pedas dan gurih. Sate padang dengan kuah bumbu kecoklatan ini biasanya lebih mudah di temui di daerah Padang Panjang kota.

Kedua warna kuah sate ini juga melambangkan daerah asal kuah sate tersebut di buat. Sebagai contoh wilayah, satai padang dari Solok, Padang Panjang, Bukit Tinggi pada umumnya mengadopsi warna kuning sebagai kuah sate. Sedangkan untuk wilayah Pariaman yang sangat familiar dengan kuah sate berwarna merah.

Konon katanya, untuk membuat kuah bumbu sate padang yang enak tidak bisa sembarangan lho. Perlu orang yang cukup berpengalaman dalam meracik 19 macam bumbu sate padang yang biasanya terdiri dari aneka rempah (Bawang Merah,Bawang putih,kunyit,jahe,serai,dll).

Kaya akan olahan rempah, sate padang sendiri di percaya mengandung banyak sekali manfaat baik untuk tubuh seperti

  • Protein : untuk membentuk otot tubuh

  • zat besi : untuk mencegah penyakit animea

  • selenium + zinc : yang bisa menambah efek kekebalan tubuh terhadap penyakit

  • vitamin B : untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat otak

  • Omega 3 : untuk penyembuhan system saraf pusat

  • Lemak : sebagai sumber tenaga / energi dalam otot tubuh.

Meski kaya akan gizi dan vitamin, namun pada kenyataannya sate padang juga menyimpan sedikit mudharat / manfaat buruk bagi tubuh. Di karenakan di olah dari bahan baku daging jeroan sapi, maka bisa dibilang kandungan kolesterol dalam 10 tusuk sate padang sangat bernilai tinggi. Tentunya hal ini tidak bagus untuk tubuh anda, terlebih lagi pada masa-masa usian lanjut (lansia).

Oleh karenanya kita harus bijak dalam mengkonsumsi sate padang, terlebih lagi bagi yang mempunyai masalah terhadap kolesterol dan jantung. Mungkin ini juga yang melatar belakangi mengapa potongan sate padang tiap tusuknya agak kecil, selain agar cepat matang tetapi juga untuk meredam efek jeroan sapi yang mempunyai kandungan kolesterol tinggi.

Kali ini kami akan menShare resep cara membuat sate padang di rumah, tentunya Jika anda berminat untuk mencobanya sendiri dengan bahan baku yang bisa anda dapatkan. Oke berikut ini resep pembuatan sate padang ala rumahan, ada 4 jenis tahapan yang perlu anda siapkan dan lakukan, yuk simak :

Bahan Utama

  1. ½ kg daging dan jeroan sapi (bisa menggunakan Lidah, Jantung atau paru)
  2. Tepung beras secukupnya, larutkan
  3. 3 lembar daun jeruk
  4. 500ml air
  5. 1 lembar daun kunyit
  6. 5cm lengkuas yang di pipihkan/memarkan
  7. 2cm jahe di memarkan
  8. 1 batang serai

Bahan Bumbu

  1. 1 sdt gula pasir
  2. 1 sdt jinten bubuk yang telah di sangrai
  3. ½ sdt merica bubuk
  4. 4 butir bawang merah
  5. Kunyit 5cm
  6. 2 sdt ketumbar sangrai
  7. 4 siung bawah putih
  8. 1 sdt garam halus
  9. 5 Cabai merah kering

Bahan Pelengkap

  1. Ketupat / Lontong
  2. Bawang Goreng

Cara membuat

  • Potong daging dan jeroan dengan bentuk dadu / kotak dengan tingkat ketipisan cukup, jangan terlalu tebal karena nantinya akan dapat mempengaruhi proses pembakaran. Cuci bersih hasil potongan daging dan jeroan kedalam suatu wadah dan keringkan lalu simpan sementara
  • Membuat olahan bahan bumbu dasar untuk daging, campurkan semua bumbu bahan kedalam blender dan giling hingga halus
  • Ambil potongan daging dan jeroan, lalu lumuri dengan olahan bumbu yang di haluskan hingga rata, diamkan beberapa saat hingga bumbu meresap sempurna.
  • Didihkan air, dan masukan bahan bumbu kuah berupa jahe, lengkuas, daun kunyit, dan daun jeruk. Masukan semua bahan, lalu masukan juga daging yang telah di lumuri bumbu halus kedalam panci, aduk hingga daging matang merata.
  • Setelah daging di angkat, masukan laruran tepung beras yang telah di sipakan di awal kedalam panci, aduk secara cepat hingga larutan merata dengan kuah kaldu dari daging tersebut. Aduk hingga kuah berubah bentuk menjadi lebih kental, masak dengan api kecil.
  • Siapkan lidi / tusukan sate untuk menyusun potongan daging dan jeroan.
  • Bakar sate di atas bara / pemanggang selama 2-3 menit, bisa juga menggunakan toaster atau alat BBQ
  • Setelah daging berwarna agak kecoklatan, angkat. Tuangkan kuah bumbu keatas sate yang telah di bakar.
  • Beri bawang goreng dan sajikan dengan potongan lontong atau ketupat.

Well cukup mudah bukan?? Walau terlihat mudah, tetapi percayalah dalam membuat sate padang anda membutuhkan kesabaran dan perhitungan ekstra. Bagian tersulit dalam membuat sate padang ini adalah pengolahan kuah bumbu.Hal ini di karenakan banyaknya bumbu rempah yang harus anda olah. Jika dalam proses pengolahan anda salah menakar ukuran, maka bukan tidak mungkin bumbu sate padang yang anda buat akan gagal.

Tidak usah khawatir karena sekalipun orang minang asli yang membuatnya, apabila belum punya pengalaman lebih dalam mengolah bumbu sate padang. Maka hasilnya pun akan sama saja, oleh karenannya di butuhkan latihan yang cukup dan trial error mengenai bumbu sate padang yang pas. Baik dari segi rasa, tampilan dan warnanya, oke semoga info ini berguna untuk anda semua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518