Makanan Khas Papua Ini Punya Bentuk Yang Unik Lho,Wajib Di Coba

Makanan Khas Papua

Selain kekayaan alam, uniknya rasa makanan khas papua juga menjadi alasan para pelancong untuk menetap. Tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga turis mancanegara yang menikmati berbagai macam sajian unik dari Papua ini. senada dengan itu, kentalnya tradisi Papua yang membuat namanya dikenal luas oleh warga Indonesia.

makanan khas papua

 

Ibu kota dari Jayapura ini juga satu-satunya tempat yang memiliki salju abadi di puncak Jayawijaya. Untuk itu, bagi kamu yang mau ke luar negeri hanya ingin bertemu salju untuk apa jauh-jauh? Di Indonesia juga ada lho. Dengan berkunjung ke Papua kamu sudah dapat menikmati suasana luar negeri sekaligus adat istiadat yang masih kental.

Kembali dengan makanan khas papua. Berbeda dengan provinsi lainnya yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok, sagu menjadi pilihan masyarakat papua. Sagu memiliki tekstur yang sangat lengket seperti lem. Etts, tapi jangan salah. Meskipun demikian, sagu juga memiliki kandungan karbohidrat yang dapat mengenyangkan perut.

Di Papua sagu diolah dengan berbagai jenis sajian. Meskipun memiliki rasa yang hambar, rasa sagu mampu dikombinasikan dengan beberapa makanan khas papua lainnya, seperi papeda dan martabak sagu. Lalu ada apa saja makanan khas papua?

Macam-macam Makanan Khas Papua

  • Papeda

Papeda terbuat dari sagu yang dijadikan bubur. Papeda memiliki tekstur lengket dan transparan. Karena rasanya yang hambar, untuk menyantap papeda biasanya dikombinasikan dengan ikan tongkol yang dibumbui. Papeda sering dijadikan makanan wajib saat berlangsungnya acara adat.

makanan khas papua papeda

Bahan-bahan

  • ¼ kg tepung sagu
  • 2 siung bawang putih
  • 4 gelas air
  • Secukupnya garam
  • Secukupnya kaldu ayam

Langkah-langkah

  1. Didihkan 3 gelas air.
  2. Lalu campur dengan tepung sagu, kaldu ayam, garam, dan bawang putih yang dihaluskan dengan segelas air. Lalu aduk di mangkuk.
  3. Tuang air mendidih ke dalam campuran tepung sagu. lalu aduk kembali hingga kental.
  4. Papeda siap disantap!
  • Sate Ulat Sagu

Sama seperti namanya, makanan khas papua yang satu ini benar terbuat dari ulat. Sepintas memanfaatkan ulat sangat menjijikkan untuk dikonsumsi. Namun, apa jadinya jika di Papua dijadikan makanan khas. Meskipun demikian, ulat sagu ini dapat meningkatkan energi dengan kadar kolesterol rendah. Ulat sagu memiliki rasa manis dana sin, serta tekstur yang kenyal.

sate ulat sagu

Bahan-bahan

  • Secukupnya ulat sagu
  • 1 buah jeruk nipis, ambil airnya
  • Secukupnya tusuk satai
  • 5sdm kecap manis
  • 2 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 5 buah cabai rawit merah\

Langkah-langkah

  1. Siapkan ulat sagu lalu cuci di bawah air yang mengalir. Setelah itu tiriskan.
  2. Balurkan ulat sagu dengan air perasan jeruk nipis. Lalu aduk-aduk hingga merata.
  3. Masukkan ulat sagu ke tusuk satai.
  4. Bakar ulat sagu di atas alat panggang sampai matang. Bolak-balikkan satai agar tidak gosong.
  5. Santap menggunakan sambal kecap, yaitu iris bawang merah, bawang putih, serta cabai rawit merah sesuai selera.
  6. Lalu tambahkan kecap manis dan aduk-aduk. Selamat bersantap!
  • Martabak Sagu

Tidak seperti pada umumnya, martabak ini dibuat menggunakan sagu dan gula merah. Untuk kamu yang ingin mencoba martabak sagu dapat mengunjungi Kabupatem Fak-fak di Papua Barat. Cara membuat martabak ini dengan menggoreng sagu yang sudah dihaluskan kemudian diberikan gula merah. Agar kamu gak penasaran, langsung coba dengan resep di bawah ini yuk!

martabak

Bahan-bahan

  • Sagu
  • Gula merah atau gula aren

Langkah-langkah

Langkah pertama ayak atau haluskan sagu terlebih dahulu. Setelah halus, goreng sagu sekilas beberapa saat. Berikutnya sagu dicampurkan dengan gula merah atau gula aren. Martabak asal Papua ini memiliki rasa manis yang menarik.

  • Kue Bagea

Berbeda dari makanan khas di atas, kue bagea sering dimanfaatkan sebagai oleh-oleh. Kue kering ini lebih awet untuk dikonsumsi dalam waktu lama, sehingga memang sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai oleh-oleh. Kue bagea memiliki rasa gurih, sehingga kamu tidak akan bosan untuk terus mengonsumsinya.

kue bagea

Bahan-bahan

  • 400gr tepung sagu yang disangrai
  • 1sdt kayu manis bubuk
  • 50gr kenari cincang yang disangrai
  • 150gr gula pasir yang dihaluskan
  • ½ sdt soda kue
  • 100ml minyak sayur
  • 2 butir telur ayam

Langkah-langkah

  1. Campurkan tepung sagu, soda kue, dan kayu manis. Lalu ayak semuanya.
  2. Di wadah yang berbeda, campurkan gula dan telur hingga mengental.
  3. Kemudian masukkan campuran tepung sagu tadi dan minyak sayur.
  4. Tambahkan kenari cincang sambil diaduk secara manual dengan kecepatan rendah.
  5. Bentuk adonan sesuai keinginan.
  6. Panaskan oven. Lalu tata adonan di atas loyang yang sudah dioles margarin atau baking paper.
  7. Panggang dengan suhu 160o C selama 30 menit. Kemudian angkat dan dinginkan
  8. Kue siap disantap!

Selain jenis-jenis di atas, masih banyak minuman dan makana khas papua lainnya. Tenang guys! Tidak semuanya makanan khas papua terbuat dari sagu kok. Kamu juga bisa mencoba varian lainnya, seperti Aunu Senebre, Kue Lontar, Udang Selingkuh, Colo Colo, Aunuve Habre, Petatas, Keripik Keladi, Abon Gulung, Sarang Semut, dan Cacing Laut.

Waw! Unik-unik bukan? Bagi kamu yang ingin berkunjung jangan hanya menikmati kekayaan alam dan tradisinya saja ya. Rugi banget kalau tidak mencoba berbagai makanan khas papua yang unik-unik. Jadi, kamu mau coba makanan yang mana dulu nih?

 

 

(Zakiah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518