Buruknya Kemasan
Ada baiknya mulai sekarang anda mulai cermat dalam memilih plastik kemasan makanan suatu produk. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, promosi dan informasi. Banyak bahan-bahan yang di gunakan sebagai pengemas primer pada makanan, seperti kemasan yang bersentuhan langsung dengan produknya. Tapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah level bahaya kemasan makanan yang perlu anda waspadai :
Kertas
Beberapa kertas kemasan dan non kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang telah di tentukan. Dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan tau pencernaan menuju sistem peredara darah dan menyebar ke ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Gejala yang di timbulkan pada orang dewasa di tandai dengan gejala pucat, sakit dan lebih parah lagi kelumpuhan. Kercaunan yang terjadi bisa bersifat kronis dan akut. Banyak jajanan seperti gorengan, yang di bungkus dengan koran karena pengetahuan mereka si penjual yang kurang. Bahan yang panas dan berlemak mempermudah pindahnya timbal makanan tersebut. Sebagai pencegahannya, taruhlahjajanan tersebut di wadah piring.
Styrofoam
Jenis kemasan ini memang lagi trend saat ini dan salah satu pilihan populer dalam bisnis pangan, tetapi ada bahanya juga ternyata bahan ini setelah di lakukan riset. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu menyebabkan endocrine disrupter (EDC) yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pad sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Saat ini masih banyak restoran-restoran siap saji yang mengunakan styrofoam sebagai wadah untuk makanan dan minuman panas, karena memang halnya sama dengan plastik, suhu yang tinggi menyebabkan perpindahan komponen kimia dari styrofoam ke dalam makanan anda. Hal ini hampir sama berbahayanya dengan plastik-plastik kemasan lainnya.
Kaleng
Cermat dalam memilih kaleng kemasan merupakan suatu upaya untuk menghindari bahaya-bahaya yang tidak diinginkan tersebut. Boleh saja memilih kaleng yang sedikit penyok, asalkan jangan ada kebocoran. Bahaya pada makanana kaleng adalah tumbuhnya bakteri Clostridium Botulinum yang dapat menyebabkan keracunan botulinin. Tanda- tanda keracunannya adalah tenggorokan menjadi kaku. Mata kunang-kunang atau buram dan kejang-kejang yang membawa pada kematian akibat tidak bisa bernapas. Bakteri ini biasa tumbuh pada kaleng yang bocor sehingga makanan di dlamnya terkontaminasi dengan bakteri yang masuk karena bersama udara.
Plastik
Plastik, ya bahan polyetilen ini memang di butuhkan untuk kemas mengemas suatu produk. Lebih praktis dan tahan lama menjadikan kemasan ini dominan sangat di butuhkan. Kelemahan plastik ini yaitu kemasannya tidak tahan panas dan tahan lama. Selain itu, limbah plastik inipun juga bermasalah pencemaran lingkungan, karena untuk penguraiannya sendiri bisa memakan waktu kurang lebih 500 tahun, dan tidak dapat di hancurkan secara alami.
Beberapa kemasan plastik yang jika di bakar atau di panaskan dapat menimbulkan dioksin, suatu zat yang beracun yang merupakan penyebab kanker serta mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang. Jadi lebih teliti lah dalam memilih makanan yang di kemas dengan plastik kemasan.
Sumber : theprimitivepallette.blogspot.com