Makanan Khas Aceh
Salah satu makanan khas aceh yang paling terkenal adalah hidangan mie. Mie aceh tidak hanya terkenal di daerah aslinya, tetapi juga hampir di seluruh pelosok Indonesia. Sama seperti pada umumnya, mie aceh memiliki dua jenis sajian, yaitu kuah dan goreng. Keduanya sama-sama memiliki rasa yang dapat memanjakan lidah.
Makanan khas aceh yang satu ini biasanya disajikan dengan tambahan sejenis seafood atau daging. Tidak jarang sajian udang, cumi, ayam, daging sapi, dan sebagainya untuk menghiasi hidangan mie aceh. Hal yang menarik lainnya tentu saja penggunaan bumbu asli dari rempah-rempah.
Provinsi yang sempat diguncang tsunami pada Desember 2004 lalu masih menyimpan berbagai ciri khas yang kental. Salah satunya adalah adat istiadat yang memiliki unsur islami. Tidak hanya itu, bagi kamu yang bertandang ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam jangan sampai ketinggalan untuk mencoba makanan khasnya.
Makanan khas aceh adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi tanpa menghilangkan ciri khas bumbu dari daerah asalnya. Selain mie aceh yang sudah dijelaskan di atas, Aceh juga memiliki lima jenis makanan khas lainnya yang patut kamu coba. Apa saja makanan khas aceh?
Jenis-jenis Makanan Khas Aceh
Makanan khas aceh ini tidak hanya menjadi menu utama makan yang disajikan bersama nasi. Kamu juga bisa menemukan jajanan seperti penganan yang memiliki rasa unik. Sama seperti dengan provinsi lainnya. Aceh juga memiliki jajanan yang bisa dijadikan oleh-oleh. Selain makanan, ada satu minuman yang juga cukup terkenal. Sudah penasaran apa saja makanan khas aceh?
- Kue Timpan
Ciri khas kue ini dibungkus dengan daun pisang yang masih muda. Etts, bukan berarti ini lontong ya guys! Kue timpan memiliki adonan dengan warna putih. Kue ini memiliki tekstur lembek dan sedikit kenyal dengan rasa manis dan gurih untuk bagian isinya. Sedangkan adonan putih lebih terasa hambar. Namun jika digabungkan keduanya akan menghasilkan rasa yang menarik. biasanya isian kue timpan menggunakan serikaya dan kelapa. Jika kamu mengunjungi Aceh saat lebaran, kue ini hampir selalu tidak absen dari hidangan untuk tamu.
- Satai Matang
Bagi kamu yang sering berkunjung ke Aceh pasti hapal betul dengan sajian satai matang ini. Satai matang ini sering ditemukan di berbagai sudut jalan kota Aceh. Tampilan makanan ini pada umumnya sama seperti satai lainnya, yaitu ditusuk. Namun, uniknya satai ini tidak menggunakan kuah kacang. Satai matang disajikan dengan cara disiram dengan kuah soto yang gurih. Nama matang sendiri diambil dari daerah asalnya Matang, Kabupaten Bireuen Aceh.
- Ayam Tangkap
Memiliki nama unik, hidangan makanan ini didahului dengan harus menangkap ayam terlebih dahulu di pekarangan mereka. Di sisi lain banyak orang yang memberi nama dengan istilah “ayam tsunami”. Tampilan ayam ini dikelilingin dengan dedaunan yang bersebaran seperti porak-poranda saat tsunami dulu.
Ayam tangkap ini dimasak bersama cabai hijau, daun pandan, dan daun kari atau daun teumuru. Jenis ayam yang digunakan adalah ayam kampung. Menggunakan banyak dedaunan dan rempah membuat aroma ayam tangkap semakin mewangi. Tidak salah jika hidangan ini selalu menggiurkan.
- Sambal Ganja
Mendengar namanya tentu saja tidak semua orang ingin mengonsumsinya. Padahal, bahan-bahan yang digunakan sama sekali tidak menyentuh tumbuhan ganja lho. Dinamakan ganja karena memiliki arti yang dapat membuat pelanggan ketagihan. Sambal ini terbuat dari campuran bawang, cabai, dan udang. Sambal ganja memiliki rasa gurih dengan asam dan pedasnya yang segar. Sambal ini cocok dipadukan bersama nasi hangat dengan lauk ikan atau ayam tangkap.
- Keumamah
Keumamah merupakan olahan ikan tuna yang diolah dengan cara direbus. Setelah itu, ikan tuna disuwir dan kembali dikeringkan. Akhir dari proses pemasakan ini membuat warna ikan tuna seperti kayu, baik dari segi warna maupun bentuk. Tidak heran hidangan ini juga disebut dengan istilah ikan kayu. Memiliki tekstur yang kering menjadikan makanan ini sering dipilih untuk dibawa saat travelling.
- Kopi Gayo
Berikutnya makanan khas dari aceh adalah kopi gayo. Mungkin lebih tepatnya adalah minuman. Kopi gayo adalah salah satu minuman khas kebanggan Aceh. Pasalnya, minuman ini dinobatkan sebagai kopi terbaik di dunia. Kopi gayo memiliki cita rasa yang kompleks dan bodi yang kental.
Cara menyajikan kopi ini juga terbilang unik. Minuman ini disajikan dengan cara kupi sareng atau kopi saring. Kopi yang sudah diseduh dituang ke saringan kain panjang lalu ditarik, sehingga air kopi yang disaring mengalir ke cangkir.
Masing-masing provinsi memiliki nama unik untuk setiap makanan khasnya. Begitu juga dengan makanan khas aceh ini. Namanya yang unik mampu menarik rasa penasaran para pelanggan. Seperti sambal ganja di atas. Untuk mengobati rasa penasaranmu, kami hadirkan bonus resep sambal ganja makanan khas aceh.
Bonus : Resep Sambal Ganja
Sambal ganja memiliki nama asli asam udeung. Asam udeung merupakan sambal mentah asal Aceh yang menggunakan udang sebagai bahan utamanya. Mau tahu nikmatnya sambal ganja asal Aceh ini? Berikut resep cara mudah untuk membuat sambal ganja.
Bahan-bahan
- 10 ekor udang berukuran sedang yang dibuang kulit dan kepalanya, cuci bersih lalu goreng.
- 5 siung bawang merah
- 3 buah belimbing wuluh yang dipotong-potong
- 5 buah cabai rawit atau sesuai selera
- 2 batang serai bagian putih yang diiris tipis
- 2 lembar daun jeruk yang dibuang tulang daunnya lalu iris tipis
- ½ sdt garam
- 1sdm gula
- 1sdm minyak goreng panas
Langkah-langkah
- Ulek bawang merah, cabai, dan belimbing wuluh sampai agak halus.
- Tambahkan garam, gula, lalu udang yang sudah digoreng. Haluskan kembali dengan diulek.
- Tambahkan serai dan daun jeruk. Ulek kasar dan aduk semua hingga tercampur rata.
- Tambahkan minyak goreng panas di atasnya.
- Aduk kembali hingga merata. Sambal ganja siap disantap!
Bagi kamu yang belum sempat berkunjung ke Aceh untuk menikmati makanan khasnya, tidak perlu khawatir. Kamu bisa mencari berbagai resep makanan khas aceh di berbagai sumber. Setelah itu, coba terapkan sendiri di rumah. Biasanya dengan kreasi pribadi hasilnya lebih menarik dan memiliki cita rasa tersendiri. Semangat mencoba yaa!
(Zakiah)