Peluang Kerja Sama Menguntungkan atau Merugikan? Simak Kalkulasinya

Peluang Kerja Sama

Dewasa kini, membangun usaha kecil kecilan lebih dipermudah dengan adanya peluang kerja sama. Terkadang bagi para pebisnis pemula tidak percaya diri untuk membangun usahanya. Melalui ketidakpercayaan diri tersebut akhirnya mereka mengurungkan niat untuk tidak jadi membangun bisnis. Sangat disayangkan bukan?

peluang kerja sama

Sebenarnya langkah awal untuk membangun usaha sendiri adalah membulatkan niat dan tekad terlebih dahulu. Jika kamu merasa tidak yakin tentu saja akan terasa sia-sia. Bagaimana jika kasusnya tidak percaya diri? Kamu bisa mengajak kerabatmu untuk menciptakan peluang kerja sama. Hal tersebut tentu saja akan lebih memperingan kerjamu.

Kamu bisa menuangkan ide yang sudah terkonsep lalu tuangkan bersama kerabat bisnismu. Dengan demikian idemu akan lebih mudah untuk terealisasi. Ide tersebut juga bisa kamu dapatkan dari berbagai cara. Misalnya menjalankan bisnis sesuai hobi. Biasanya bisnis sesuai dengan kegemaran akan terasa lebih ringan untuk dijalankan. Namun, sayangnya tidak semua hobi kita mampu memenuhi target keinginan konsumen. Jadi apa yang harus kita lakukan?

2 Gagasan Usaha dari Peluang Kerja Sama

  • Mengamati kehidupan sekelompok orang

Untuk memulai usaha terkadang kamu juga perlu mengadakan survey sederhana. Kamu bisa memperhatikan kehidupan sekelompok orang. Apa saja masalah yang dihadapi sekelompok orang tersebut? Sekelompok orang bisa kita ambil contoh seperti warga desa atau lingkungan sekitarmu. Jika kamu sudah menemukan apa masalahnya, itulah yang bisa dijadikan ide bisnis. Kamu bisa menawarkan solusinya. Solusi itulah secara tidak langsung dapat menjadi bisnismu.

  • Mengamati pergerakan usaha

Kamu juga bisa memperhatikan berbagai kelompok lainnya yang sudah memiliki usaha. Cari tahu bagaimana pergerakannya. Apakah ada yang kurang? Dari kekurangan itu kamu dapat berinovasi dalam melengkapinya dengan merancang gagasan sendiri untuk menjawab persoalan yang terjadi. Kamu juga bisa memodifikasi dari kekurangan atau perbedaan yang muncul dari usaha mereka.

  • Jenis Usaha Peluang Kerja Sama Tanpa Modal

Sudah menjalin kerja sama, tetapi modal belum juga mencukupi? Jangan mundur dulu guys! Kami bisa menjalani berbagai usaha tanpa modal. Masa sih ada usaha tanpa modal di zaman modern ini? Ada dong! Tenang, “masih banyak jalan menuju Roma”. Ini dia beberapa usaha yang bisa kamu jalani tanpa modal.

  • Menjual barang bekas

Sudah pernah dengar bahwa semakin antik barang maka semakin tinggi pula harganya? Ternyata itu benar adanya. Beberapa orang sengaja menjaga barang-barangnya untuk dijual kembali. Nah, kamu bisa memanfaatkan wadah tersebut untuk menampung berbagai barang bekas yang masih layak pakai.

Barang bekas biasanya bisa didapat dari kebutuhan pribadi yang sudah tidak terpakai. Atau dari orang lain yang dirasa bosan untuk menyimpan barang tersebut. Nilai barang tersebut sudah memudar atau istilahnya si pemilik sudah bosan untuk menggunakan. Daripada menumpuk di gudang atau dibuang lebih baik dijual kembali.

Contoh barang bekas misalnya mainan anak-anak yang sudah tersimpan lama. Daripada berdebu di dalam gudang lebih baik dijual kembali. Selagi masih bermanfaat untuk orang lain mengapa tidak? Positifnya dapat mengajarkan orang lain bahwa hidup bisa lebih efisien. Mengapa harus beli barang baru jika barang bekas memiliki fungsi yang sama.

Setelah itu, keuntungan tergantung kesepakatan antara pemilik barang dan kamu sebagai penjual. Misalnya kamu berhak mendapat 30% dari penjualan. Sisa keuntungan diberikan kepada si pemilik.

  • Menjadi Reseller

Reseller adalah menjualkan produk orang lain. Jenis usaha ini sedang marak dijalankan. Tanpa modal pun kamu bisa mendapatkan keuntungan. Kamu bisa mencari barang yang ingin dijual terlebih dahulu,, lalu hubungi rumah produksinya. Berikutnya kamu akan mendapatkan harga reseller dan bisa mengatur sendiri harga yang akan ditetapkan untuk konsumen.

menjadi reseller

Umumnya usaha ini memanfaatkan jasa media sosial. Kamu harus membangun kata-kata interaktif untuk menaikkan minat konsumen. Pajang juga foto dari berbagai sudut pengambilan agar konsumen lebih percaya akan detail produk yang dijajakan. Usaha ini didasari atas dasar kepercayaan antara pembeli dan penjual.

Barang-barang yang dijual pun beragam. Misalnya seperti hijab, jenis pakaian, masker wajah, dan lain-lain. Dapat kita ambil contoh salah satunya masker wajah. Produsen asli menjual dengan harga Rp75.000. Sedangkan melalui reseller memiliki harga jual Rp90.000. Reseller akan mengambil untung sebesar Rp15.000.

Harga reseller tentu lebih mahal karena pembagian keuntungan tentu saja masih lebih besar untuk produsen utama. Lalu apa yang menarik Dari reseller? Biasanya barang-barang yang dijajakan oleh reseller selalu siap kirim. Sedangkan bagi produsen yang cukup memiliki nama harus menunggu waktu kapan mulai “Open Order”.

Sebagian konsumen sendiri berpikiran harga jual lebih mahal sedikit tidak masalah asalkan waktu pengiriman lebih cepat dan bisa dipesan kapan pun. Hal itu yang menjadi alasan banyak konsumen yang beralih untuk membeli ke reseller.

  • Menjual Barang Online Melalui Dropship

Dropship adalah salah satu sistem jual beli online yang menarik. Untuk menjalankan sistem ini kamu tidak perlu mengeluarkan modal. Menjadi dropship sebenarnya tidak menyediakan stok barang. Dropship hanya menawarkan informasi berupa foto atau pemberitahuan lainnya kepada konsumen. Jika konsumen tertarik barang akan dikirimkan langsung dari pihak distributor.

Skema penjualannya pertama konsumen akan menghubungi dropship akan ketertarikan produk yang dipromosikan. Berikutnya dropship akan memberikan format order pada distributor. Setelah itu proses pengiriman langsung akan diselesaikan oleh distributor atas nama dropship.

Jika dibahas lebih lanjut, usaha tersebut sangat mudah mukan? Kamu hanya membantu memasarkan saja tanpa memikirkan produk dan pengiriman. Melalui dropship juga harga jual biasanya lebih mahal daripada harga distributor. Harga yang lebih mahal itulah sisanya yang akan menjadi keuntunganmu. Penasaran mau coba buka usaha rumahan seperti dropship??

Keuntungan Peluang Kerja Sama

  • Modal Cepat Terpenuhi

Membangun usaha dengan orang lain akan mempercepat terkumpulnya modal. Misalnya kamu ingin mendirikan sebuah kedai kopi. Modal yang harus terkumpul Rp25juta, sedangkan kamu hanya memiliki persiapan sebesar Rp15juta. Dengan menjalankan sistem kerja sama, kamu bisa memperoleh sisa modal yang belum terkumpul.

  • Biaya Operasional Ditanggung Bersama

Dalam membangun bisnis pasti selalu ada kebutuhan mendadak. Misalnya seperti tagihan listrik, gaji karyawan, air, kebersihan, dan lain-lain. Munculnya berbagai kebutuhan tersebut tidak perlu kamu ambil pusing sendirian. Kamu bisa merundingkan dengan kerabatmu dan tanggung biaya secara bersama dan adil.

  • Dikerjakan Secara Bersama

Apa pun masalahnya atau sekecil apa pun itu selesaikan secara bersama. Tujuannya untuk menghindari kesalahpahaman. Senada dengan itu, dengan dilakukan secara bersama akan selalu ada transparansi atau keterbukaan yang baik, sehingga usaha pun berjalan lancar. Hal ini dapat memungkinkan kamu bisa menghemat tenaga, pikiran, dan waktumu.

  • Kerugian Peluang Kerja Sama

Selain menguntungkan, memiliki peluang kerja sama juga memiliki kerugian lho. Namun, jangan khawatir. Semua kerugian berikut tidak akan terjadi jika kamu pandai dalam mengolah manajemen dan organisasimu. Apa saja ya kerugiannya?

kerugian kerja sama

  • Keuntungan Dibagi Dua

Kerugian pertama tentu saja akan terjadi. Karena kamu mendirikan bisnis secara bersama, tentu kerugian harus dibagi dua. Keuntungan tersebut dapat kamu tentukan sendiri sesuai dengan kesepakatan awal. Keuntungan juga dapat dilihat dari seberapa besarnya perananmu dalam mengambil alih usaha ini. Keuntungan bisa dibagi rata 50%-50% atau 70%-30% sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

  • Berselisih Pendapat

Kerugian berikut ini sering sekali terjadi pada usaha yang dilakukan atas dasar peluang kerja sama. Biasanya pengusaha yang mengajak kerja sama lebih ­­kekeuh untuk mempertahankan opininya. Alasanya, karena ide awal terbentuknya bisnis adalah dari ia. Banyak kasus lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat. Hal inilah yang rentan terjadi dan bisa menyebabkan kebangkrutan.

  • Bekerja Kurang Maksimal

Dua orang yang disatukan pasti memiliki sifat yang berbeda. Untuk itu sebelum melakukan kerja sama pastikan dulu kerabatmu memiliki sikap atau sifat yang menguntungkan. Bisa saja kamu bekerja lebih banyak sedangkan rekan lainnya sering keluar, bepergian, dan lain-lain. Hal tersebut terkadang dilakukan semata-mata atas dasar “teman”. Hal itu yang membuat rekanmu sewenang-wenang dalam menjalankan usahanya.

usaha kecil kecilan

Jadi dalam membangun bisnis itu memang sedikit sensitiv guys! Kamu perlu cari tahu dulu ya karakter rekan atau kerabatmu yang akan diajak kerja sama. Jika sudah klop satu sama lain maka peluang kerja sama tentu menguntungkan satu sama lain.

 

 

(Zakiah)


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518