Tips Kejar Keuntungan Peluang Usaha Roti dan Kue dengan Mudah

Peluang Usaha Roti dan Kue

Berburu peluang usaha roti dan kue memang sangat menyenangkan. Banyak para pemula bisnis memilih roti dan kue sebagai ladang untuk membuka usahanya. Di Indonesia sendiri roti dan kue sangat diminati khususnya kalangan konsumen. Banyak orang yang beranggapan bahwa roti dan kue adalah bisnis yang menjanjikan dan mudah dipasarkan.

Cara membuat roti gembong

Memulai bisnis ini tidak harus dengan skala besar. Anda bisa mengawalinya dengan menjual di rumah atau menitip ke warung-warung terdekat. Tawarkan roti atau kue dengan berbagai rasa dan ukuran yang berbeda. Banyaknya variasi roti atau kue akan mempermudah konsumen lebih leluasa dalam menentukan pilihan.

Dari variasi dan rasa tersebut Anda bisa memberikan harga yang disesuaikan. Misalnya ukuran besar dijual dengan Rp5.000-Rp10.000, sedangkan yang kecil memiliki harga lebih murah Rp1.000-Rp3.000. Hasil produk usaha roti kelas rumah ini bisa memanfaatkan sistem titip jual. Setiap harinya akan ada petugas yang memeriksa berapa roti yang terjual. Jika roti sudah habis sebelum waktunya, akan ditambah stok kembali.

Tips Memulai Usaha Roti dan Kue

Jika Anda tertarik untuk mencoba peruntungan pada roti dan kue, pahami dulu berbagai tips dan informasi dalam memulainya. Berbagai tips berikut ini sangat penting untuk Anda ketahui. Tujuannya, agar Anda dapat mempersiapkan rencana atau strategi yang matang. Selain itu, juga dapat menekan kemungkinan risiko yang akan terjadi.

  • Bentuk Konsep Bisnis

Hal pertama ini tidak berlaku hanya pada peluang usaha roti dan kue saja, tetapi untuk seluruh jenis bisnis lainnya. Konsep bisnis akan menentukan ke mana alur usahamu akan berjalan. Konsep juga yang menjamin Anda untuk menjalankan usaha dengan serius. Jika tidak memiliki konsep dalam berbisnis, usahamu tidak akan memiliki arah dan tujuan yang jelas.

Konsep peluang usaha roti dan kue bisa dimulai dari pemilihan bahan dan peralatan, varian rasa, bentuk atau tampilan, segmentasi pembeli, nama brand, dan sebagainya. Coba bayangkan jika Anda memulai bisnis tanpa itu semua? Tentu roti atau kue yang Anda hasilkan belum cukup maksimal untuk dipasarkan.

  • Buat Daftar Perlengkapan

Jika sudah menemukan strategi dalam berbisnis, berikutnya persiapkan daftar perlengkapan yang akan digunakan. Mulai dari bahan-bahan, seperti terigu, telur, gula, ragi, dan sebagainya. Lalu peralatan seperti mixer, proofer, dan oven. Pastikan bahan-bahan yang digunakan memiliki izin dari BPOM (Badang Pengawas Obat dan Makanan).

  • Manfaatkan Dapur Sendiri

Menjadi pemula bisnis tidak mewajibkan untuk harus membeli kebutuhan baru segalanya. Anda tidak perlu menyewa tempat baru. Manfaatkanlah dapur di rumah sendiri. Dengan demikian, Anda bisa menghemat biaya transportasi dan sewa tempat. Meskipun di rumah sendiri, Anda juga perlu menjaga kebersihan dapur. Kebersihan dapur juga sangat memengaruhi kualitas roti dan kue.

  • Saatnya Merealisasikan

Banyak orang yang sudah cukup matang dalam mempersiapkan segalanya, namun takut untuk memulainya. Ketakutan tersebut semakin membuat Anda menjauh dari kesuksesan. Untuk apa menunggu waktu terlalu lama? Jika segalanya sudah siap ayo mulai dari sekarang! Jangan berpikiran gagal terlebih dahulu sebelum mencoba. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi nanti jika tidak pernah mencoba.

peluang usaha roti dan kue

Jika kamu mundur sebelum berperang, itu juga mengartikan menyerah dan akhirnya menghalangi kesuksesan datang. Jadi, jangan membuang-buang waktu lagi ya! Mulailah mencoba dari sekarang.

  • Jangan Pelit Memberi Tester

Salah satu hal yang menentukan kesuksesanmu adalah dengan mendapatkan kesan dari konsumen. Berikanlah sampel atau tester hasil roti dan kue buatanmu kepada tetangga terdekat. Mintalah tetanggamu koreksi rasa. Jadikan hasil koreksi tersebut sebagai kritik atau saran agar roti dan kue yang Anda buat semakin baik ke depannya.

  • Berikan Inovasi Produk

Setelah sukses dengan jenis atau kue yang pertama, buatlah berbagai inovasi produk. Tambahkan berbagai rasa, topping, atau tampilan yang menarik. Buat produk semenarik mungkin. Inovasi produk sendiri bertujuan untuk mengelabuhi rasa bosan konsumen untuk memanfaatkan jenis yang itu-itu saja.

Konsisten dalam memberikan inovasi produk dapat menjadikan hasil buatan Anda selalu ditunggu-tunggu. Dengan adanya inovasi, produk Anda memiliki satu nilai jual tersendiri. Namun, perlu diingat dalam membuat inovasi baru, jangan pernah mengesampingan kualitas produk yang sudah ada.

  • Catat Semua Transaksi

Banyak orang yang menyepelekan hal yang satu ini. Padahal mencatat semua transaksi itu adalah yang cukup vital. Anda harus tahu uang yang masuk dan dikeluarkan. Hal tersebut dapat memudahkan Anda untuk mengontrol keungan perusahaan dengan mudah. Gunakan dan fokuslah pengeluaran hanya pada bahan dan alat yang benar-benar dibutuhkan dalam berproduksi. Dengan mencatat semua transaksi nantinya Anda juga akan mengetahui keuntungan atau kerugian dalam arus bisnis.

  • Kesampingkan Keuntungan

Hampir seluruh pemula bisnis bertekad untuk mendapatkan keuntungan yang besar saat mengawali produksi. Namun, sebenarnya pola pikir tersebut harus Anda ubah. Poin pertama dan terpenting yang harus dipikirkan itu adalah bagaimana bisnis dapat berjalan lancar. Namun, bukan berarti juga kamu harus merugi ya.

Utamakan kepentingan produksi, salah satunya dengan menentukan harga jual. Di awal permulaan bisnis, Anda tidak perlu memberikan harga jual yang tinggi, namun hal terpenting tetap menutupi biaya produksi yang sudah dikeluarkan. Jika permintaan produk semakin meningkat, Anda bisa mulai mengatur harga jual sesuai kebutuhan.

  • Menjaga Semangat dalam Berbisnis

Saat bisnis berjalan lancar, tetaplah jaga semangat dan rendah hati. Jalani segalanya dengan perlahan tapi pasti. Apalagi jika Anda sesekali dilanda kerugian. Jangan biarkan rasa menyerah menyerang Anda begitu saja. Lawan dan kembalikan lagi semangat Anda dalam berbisnis. Berpikirlah dengan kepala dingin dan cari jalan keluarnya. Maka dengan itu Anda akan mendapatkan solusi terbaik.

Peralatan yang Perlu Dipersiapkan

  • Mixer

Mixer adalah alat yang paling umum digunakan dalam dunia bakery. Tanpa mixer Anda akan kelelahan untuk mengaduk adonan secara manual hingga kalis. Saat ini masih banyak tersedia rumahan yang dijual di pasaran. Anda bisa memilih mixer dengan kapasitas sedang terlebih dahulu, intinya menyesuaikan dengan persiapan budget.

MIXER ROTI
MIXER ROTI

Jika bisnis Anda mulai berjalan lancar, jangan ragu untuk mengganti mixer dengan kapasitas daya tampung lebih besar. Beberapa mixer yang bisa Anda manfaatkan seperti planetary mixer dan spiral mixer. Keduanya dapat digunakan secara flexibel sesuai kebutuhan adonan.

  • Dough Divider

Demi memberikan hasil yang konsisten (sama rata) Anda dapat memanfaatkan Mesin Dough Divider. Mesin ini dapat membagi-bagi adonan agar ukurannya sama rata. Mesin ini memang tidak diwajibkan untuk dimiliki. Membagi adonan sama rata bisa dilakukan secara manual atas dasar perkiraan. Apalagi bagi Anda sebagai pemula bisnis, harus pintar dalam menekan budget.

  • Proofer

Proofer adalah mesin yang berfungsi untuk mengembangkan adonan roti sebelum dimasukkan ke oven. Sebenarnya proofer juga tidak wajib untuk digunakan. Alternatif lain, Anda bisa menggunakan cara tradisional dengan memanfaatkan ragi. Namun, perlu diingat ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dalam menggunakan ragi.

Anda harus memeriksa terlebih dahulu apakah ragi masih aktif atau tidak. Berikutnya adonan yang sudah dicampur dengan ragi harus ditutup dan diletakkan di ruangan dengan suhu yang tepat. Berikutnya Anda harus menunggu beberapa jam hingga adonan mengembang. Hal yang paling dikhawatirkan adalah jika adonan memiliki aroma ragi. Banyak para pebisnis bakery menghindari itu dan beralih ke mesin proofer.

  • Oven

Mesin Roti berikut ini juga wajib untuk digunakan. Oven merupakan mesin sebagai penentu adonan yang siap untuk dijajakan. Tanpa oven adonan tidak bisa menjadi kue atau roti pada umumnya. Oven tersedia juga dengan berbagai tipe yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan bisnismu. Kamu bisa menggunakan oven gas tradisional atau oven listrik rumahan. Biasanya dengan dua atau tiga loyang oven sudah cukup membantu. Namun ingat, jika usahamu sudah maju jangan ragu beralih ke oven yang lebih besar yah!

usaha makanan modal kecil roti bakar

Sudah sebatas mana persiapanmu? Jika konsep berbisnis sudah cukup matang, tidak perlu lagi mengulur waktu. Apalagi jika peluang usaha roti dan kue sudah ada di depan mata. Yuk langsung giatkan dan dijaga ya semangatnya dalam berbisnis. Salam sukses!  (Zakiah)

Related Link: Resep Roti Croissant

Info Terkait : Mixer Roti, Oven Roti, Mesin Roti

 


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518