Kerajinan Tangan dari Barang Bekas,Bisa jadi Bisnis Menjanjikan Lho

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Memiliki usaha kecil-kecilan (kerajinan tangan dari barang bekas) memang menjadi salah satu cara untuk melepas penat dari aktivitas kantor yang melelahkan. Cara ini juga sudah populer untuk kalangan karyawan sebagai usaha sampingan dengan harapan dapat memberikan hasil untung di hari tua nanti. Usaha kecil-kecilan sendiri juga terbagi dari berbagai macam.

kerajinan tangan dari barang bekas

Anda bisa memilih makanan ringan atau berat, melelang jasa seperti laundry; baby sitter, mendaur ulang barang bekas yang bermanfaat, dan masih banyak jenis lainnya. Untuk membangun usaha sendiri juga dibutuhkan persiapan mental dan modal yang cukup. Berani membangun bisnis juga memaksa Anda untuk berpikir out of the box, yaitu mencari sisi unik yang perlu ditonjolkan.

Sisi unik tersebut bertujuan untuk mempercepat usaha Anda lebih dikenal masyakarat luas. Tentunya produk atau jasa yang diciptakan pun harus berguna dan memberikan kenyamanan tersendiri oleh konsumen. Berbicara unik. Usaha kecil-kecilan yang bisa Anda coba adalah mendaur ulang barang bekas menjadi dapat dimanfaatkan.

Manfaat Mendaur Ulang Barang Bekas Menjadi Wadah Usaha

Sekilas barang-barang bekas memang sudah tidak pantas untuk digunakan kembali. Banyak orang yang berasumsi barang bekas dapat langsung dibuang agar tidak memakan tempat kosong di rumah. Namun, bagi orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi tentu akan memutar otak untuk mengolah barang bekas menjadi bibit rezeki. Jadi apa saja manfaatnya?

Menciptakan Ide Kreasi Baru

Ingat, sesuatu yang unik dapat mempercepat produkmu lebih populer di kalangan masyarakat. Dengan memilih kerajinan tangan dari barang bekas adalah salah satu sarana yang tepat untuk menciptakan ide kreasi yang baru. Barang bekas juga membuat produkmu memiliki tampilan yang berbeda dari yang lainnya. Biasanya lebih berwarna dan memiliki bentuk yang unik karena mengombinasikan berbagai barang bekas dalam satu tampilan.

Meminimalisir Timbulnya Sampah

Barang bekas tidak selamanya hilang fungsi setelah habis digunakan. Jika Anda memiliki pemikiran yang jauh berbeda pasti masih dapat menemukan sisi menariknya. Dengan demikian, Anda ikut memiliki peran sosial dalam menjaga lingkungan dengan cara memanfaatkan barang bekas kembali seperti botol plastik, sehingga sampah yang seharusnya dibuang dapat digunakan ulang dengan pemakaian berbeda.

Memiliki Peran Serta dalam Membuka Lapangan Kerja

Kerajinan tangan dari barang bekas pasti memiliki tanda pengenal sebagai buatan rumah atau homemade. Biasanya usaha homemade ini juga mengikutsertakan para ibu rumah tangga sekitar untuk mengandalkan tenaganya dalam membuat produk. Hal itulah yang menjadikan Anda unggul karena meringankan pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Cara ini juga meminimalisir para ibu rumah tangga agar tidak penat seharian di rumah.

Menularkan Daya Kreativitas

Tidak hanya leader yang memiliki gagasan unik, wadah kekreativitasan Anda akan dengan cepat tersalur kepada para karyawan. Suatu gagasan yang unggul dari Anda akan semakin menarik jika dikolaborasikan oleh pemikiran para karyawan, sehingga akan timbul suatu improvisasi desain atau kegunaan produk yang lebih unik. Hal itu, tentunya menjadi harapan untuk menambah pundi-pundi uang lebih banyak lagi.

Jenis Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Setelah mengetahui berbagai manfaat usaha kecil-kecilan yang unik tersebut, berikutnya Anda perlu mengetahui jenis-jenis kerajinan tangan yang bermanfaat. Sebagian barang bekas dapat didaur ulang menjadi sebuah hiasan atau pajangan semata.

Hiasan atau pajangan sendiri sering dipandang tidak begitu bermanfaat karena tidak bisa diaplikasikan di kebutuhan sehari-hari. Namun, jangan khawatir masih banyak berbagai barang bekas lainnya seperti kemasan plastik yang dapat Anda daur menjadi produk siap pakai dan dapat digunakan.

  1. Tas dari Kain Perca

Kain perca adalah sisa-sisa kain dari jahitan. Biasanya kain perca ini dihasilkan dari perusahaan tekstil atau pabrik tenun. Sisa-sisa kain yang dari jahitan akan segera dibuang karena sudah tidak memiliki ukuran presisi. Bisa dibayangkan berapa banyaknya jumlah kain perca yang dibuang dalam per harinya?

Agar Tempat Pembuangan Akhir tidak menumpuk, ada baiknya Anda manfaatkan untuk membuat sebuah karya baru seperti tas. Tas dari kain perca ini tentu mampu menarik perhatian karena limited edition dengan desain tampilan yang berbeda.

Cara Membuat Tas dari Kain Perca Tanpa Mesin Jahit

Alat dan Bahan

  • Kain perca motif bebas
  • Busa angin tipis untuk bagian dalam
  • Benang jahit
  • Ritsleting
  • Aksesoris tambahan seperti kancing, pita, dan lain-lain

Langkah-langkah

  1. Buat pola di atas kertas terlebih dahulu
  2. Potong berbagai kain perca yang akan digunakan dengan ukuran yang sama. Lalu satukan dengan cara dijahit.
  3. Setelah kain perca disatukan menjadi sebuah lembaran kain yang lebar, gunting mengikuti pola yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Panjangkan sekitar 2cm dari ukuran pola untuk liputan.
  4. Letakkan busa angina di atas kain. Lalu jahit bagian sisi-sisinya.
  5. Lalu buat tali dengan kain perca yang sudah disesuaikan berdasarkan pola. Lapisi dengan busa angina, lalu jahit dan jahit sebagai pegangan pada tas.
  6. Pasang ritsleting dan hiasan tas agar tampilan terlihat lebih menarik.
  7. Tas siap digunakan.
  1. Baju Bekas Layak Pakai

Masih ingat baju-baju ala 70 atau 80-an? Baju ini mungkin terbilang jadul. Mulai dari motif dan gaya berbusananya. Namun, siapa sangka jika baju ini justru banyak dicari di era modern. Untuk menghindari kesan tampilan yang monoton, banyak para penggiat fashion memutar otak untuk mendapatkan segmentasi pasaran yang lebih luas, Anda bisa mengubah beberapa desain baju dengan menyesuaikan mode terkini. Misalnya seperti berbagai cara berikut.

  • Mengubah kaos motif strip menjadi rok span pendek
  • Memotong lengan baju yang kebesaran menjadi you can see
  • Membuat konsep seperti ripped jeans dengan memanfaatkan celana cutbray
  • Memotong celana jeans menjadi maxi dress.

Mungkin masih banyak ide gila lainnya yang bisa Anda terapkan untuk menggabungkan konsep jadul dan modern. Kalau sudah begini akan sangat sayang bukan jika baju bekas nenek dibuang begitu saja? Dengan mengasah ide, Anda bisa mendapatkan banyak uang.

  1. Kerajinan Tangan Lampu Hias

Kalau kerajinan tangan dari barang bekas yang satu ini mungkin sudah sering Anda lihat. Nyatanya harga jual barang ini sebanding dengan tingkat kesulitan pengerjaannya. Selain menggunakan barang-barang bekas, Anda juga perlu mengolaborasikan lampu dan kabel untuk memberi efek cahaya yang bersinar.

Lampu hias dari barang-barang bekas ini umumnya menggunakan botol beling atau plastik. Namun ada beberapa bahan lainnya yang dapat diandalkan, seperti gulungan benang, anyaman, stik es krim, dan masih banyak lainnya.

Alat dan bahan

  • Botol plastik bekas yang sudah dibersihkan
  • Kabel listrik
  • Lampu kecil (lampu cabai dan cup-nya)
  • Cutter
  • Cat semprot
  • Lem plastik

Cara membuat lampu hias dari botol plastik

  1. Potong bagian bawah botol plastik menggunakan
  2. Lubangi bagian tengah bawah botol plastik yang sudah dipotong untuk masukkan kabel. Buat juga lubang di bagian tutup botol.
  3. Rekatkan bagian bawah botol plastik yang sudah dipotong ke bagian tutup botolnya dengan lem. Pastikan letak sudah sesuai dengang lubang pada tutup botol.
  4. Jika dirasa sudah kuat, warnai botol dengan cat. Bisa juga semprot dengan pylox atau dengan cat minyak.
  5. Saat sudah mengering, pasangkan lampu dan kabel. Lalu rekatkan cup lampu dengan lem pada bagian tutup botol.
  6. Anda juga bisa menambahkan aksesoris lainnya.

Alat dan bahan

  • Kardus kotak bekas
  • Spidol hitam
  • Lem tembak
  • Lakban, gunting, cutter, penggaris, pulpen
  • Kertas HVS
  • Kabel, lampu LED kecil, jack/colokan listrik, dan dudukan lampunya.

Cara membuat lampu hias dari kardus

  1. Gunting bagian penutup atas pada dus. Bentuk garis pola potong 1cm dari pinggir. Lalu potong mengikuti pola sampai keenam sisi terpotong semua.
  2. Warnai semua sisi dengan spidol hitam lalu buat pola di kertas sisa potongan box. Potong sedikit agar bisa ditekuk.
  3. Beri lem tiap sudut lalu keratkan dengan jepitan baju hingga membentuk kotak. Ukur dus lampu ke kaki kotak dan buat tanda.
  4. Buat penahan dus lampu agar tidak lepas saat ditempel di kotak kaki.
  5. Ikat menggunakan lakban penahan dus lalu rekatkan sesuai pola.
  6. Potong kotak kertas HVS putih. Lalu sesuaikan agar bisa masuk ke dus lampu. Lem bagian dalam dus dan rekatkan HVS.
  7. Tutup semua dengan HVS kecuali bagian bawah tempat masuk lampu. Siapkan rangkaian lampu dan dudukkannya lalu buat pola di tengah kotak kaki. Buat lagi lingkatan kecil di dalamnya.
  8. Potong lingkaran kecil di tengah kemudian warnai kaki lampu dengan spidol warna bebas.
  9. Beri sedikit celah untuk memasukkan kabel. Anda dapat menggunakan lem tembak untuk dudukan lampu di kaki dus.
  10. Rekatkan dudukan lampu dan pastikan kabel aman. Pasang lampu beserta tutup dus lampu atas. Lampu siap digunakan.
  1. Jam Dinding Bekas

Berikutnya jam dinding bekas. Benda yang satu ini juga banyak dilirik konsumen. Jika ditempatkan di ruang tamu, tentu juga banyak menarik perhatian mata pengunjung rumahmu.

Apalagi dengan bentuk dan penggunaan bahan-bahannya yang unik. Bagaimana sih cara membuatnya?

Alat dan bahan

  • Mesin jam lengkap dengan jarum jamnya
  • Koran bekas
  • Gunting
  • Kepingan CD
  • Jarum dan benang

Langkah-langkah

  1. Gulung-gulung koran. Lipat menjadi dua gulungan.
  2. Lubangi dengan jarum dan masukkan benangnya. Rangkai gulungan koran dengan benang hingga membentuk lingkaran rapi.
  3. Letakkan kepingan CD di tengah lingkaran.
  4. Berikan angka pada kepingan CD itu. Pasang mesin jam beserta jarum jamnya.
  5. Berikan baterai dan pastikan jam mulai berfungsi.

Dari berbagai makanan di atas kerajinan tangan mana yang paling Anda sukai? Tentu semuanya menarik bukan? Anda juga bisa kok menggunakan barang bekas layak pakai lainnya. Selamat mengembangkan kreativitas dan berbisnis dengan berbagai ide yang menarik yah. Semoga berbagai rekomendasi kerajinan tangan dari barang bekas tersebut dapat membantu Anda.

 

 

(Zakiah)


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518