Cara Membuat Pakan Ayam Bernutrisi Tinggi Untuk Peternak UKM



Pakan Ayam

Cara yang Benar Dalam Memberikan Pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari unggas yang diternakan. Mengapa demikian? Karena nantinya ayam yang diternakkan akan dijual ke berbagai pasaran hampir seluruh Indonesia.

Peluang Usaha Hewan Ternak

Apalagi jika kamu adalah seorang peternak ayam kampung. Ayam kampung memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi daripada mandung negeri. Selain karena dibiarkan di alam bebas, para peternak juga sangat teliti dalam memberikan makanan ayam. Terlebih lagi harga jual mandung kampung juga lebih tinggi, sehingga segala halnya termasuk pakan harus diperhatikan.

Jenis-jenis Pakan Ayam

Pakan ayam memiliki berbagai jenis. Saat ini pakan ayam memang sudah tersedia di mana saja, di pasaran pun mudah ditemukan. Namun, meraciknya sendiri ternyata jauh lebih menyenangkan. Selain itu juga dapat lebih menghemat pengeluaran. Anda juga lebih memahami takaran dan bahan-bahan yang digunakan pun jelas serta sehat.

  • Bekatul

Bekatul adalah dedak padi yang berasal dari limbah pengolahan padi menjadi beras. Bekatul memiliki kandungan asam amino yang tinggi. Bekatul juga mengandung serat kasar sebesar 11-12 persen. Sayangnya penggunaan bekatul harus dibatasi karena sulit dicerna oleh mandung.

Bekatul yang berkualitas apabila digenggam kuat dan apabila dilepas kembali tetap menempel satu sama lain. Meskipun memiliki tekstur kasar, bekatul juga memiliki versi tekstur halus. Usahakan untuk menggunakan bekatul dengan tekstur halus karena vitamin B dan protein yang terkadung lebih tinggi.

  • Minyak

Minyak berguna untuk memudahkan pencampuran pada pakan. Minyak mengandung energi metabolis tinggi, yaitu 7.000-8.000 kkal/kg. Untuk mendapatkan kalori tertinggi Anda bisa menggunakan minyak ikan. Minyak juga dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi makanan, memperbaiki warna dan tekstur, mengurangi debu, dan menjaga rasa makanan. Cara penggunaannya dengan hanya menyemprotkan pada pakan.

  • Singkong

Singkong memiliki energi metabolis yang cukup tinggi, namun memiliki kandungan protein yang rendah, yaitu hanya 2-3%. Untuk mengolahnya menjadi bahan pakan ayam pun baiknya tidak lebihdari 20% dari total rancum karena dapat menyebabkan feses basah. Sebelum diolah menjadi makanan ayam, pastikan singkong dijemur dahulu sampai menjadi gaplek.

  • Pollard

Pollard adalah dedak gandum yang berasal dari limbah proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu. Sama seperti dedak padi, pollar juga memiliki serat kasar sebesar 7-9%. Pollar juga mengandung 15% protein dan 3-4% lemak. Batasi juga penggunaan pollard karena dapat menyebabkan mandung mencret.

Image result for pakan pollard

Untuk membuat pakan sendiri ternyata memiliki keragaman bahan yang berbeda dari jenis ayamnya. Semua bahan-bahan disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan manfaat mandung. Misalnya, makanan ayam petelur belum tentu sama dengan pakan ayam kampung.

Ayam kampung biasanya memiliki daging yang lebih kenyal dan tebal. Hal itu juga berpengaruh pada pemberian makanan yang diberikan para peternak. Senada dengan itu, tidak jauh berbeda dengan mandung petelur, para peternak juga menjaga kesehatan induk dan telur dengan memperhatikan kandungan gizi dari pakan yang diberikan.

Ada berbagai langkah pembuatan pakan ayam. Segalanya perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan ternak mandung. Berikut kami hadirkan resep pakan mandung  yang terdiri dari, empan mandung kampung, empan ayam petelur, dan empan mandung pedaging bernutrisi.



Cara Membuat Pakan Ayam Kampung

Bahan-bahan

  • Pohon talas (bagian apa pun)
  • Dedak bekatul
  • Beras dalog
  • Tepung tulang

Langkah-langkah membuat pakan ayam

  1. Cincang bagian pohon talas yang digunakan kurang lebih berukuran 1cm
  2. Campurkan semua bahan-bahan dengan bagian pohon talas yang sudah dicincang tadi.
  3. Tambahkan air secukupnya dan rebus sampai semua bahan hancur. Lalu pastikan semua bahan tercampur rata
  4. Sebelum dicampurkan pastikan pakan sesuai dengan takaran. Misalnya empan 2kg, Anda perlu menggunakan 1kg umbi talas, ½ kg dedak, dan 1sdm tepung tulang atau sesuai selera Anda.
  5. Jika pakan sudah tercampur rata, angkat dan dinginkan. Setelah itu Anda bisa berikan kea yam kampung.

Cara Membuat Pakan Ayam Petelur

Bahan-bahan

  • Jagung giling
  • Tepung ikan
  • Kacang tanah
  • Bekatul
  • Sorgum
  • Singkong
  • Dedak padi
  • Ampas tahu
  • Ampas kelapa
  • Ampas kedelai
  • Limbah pertanian dan rumah tangga

Langkah-langkah

  1. Lakukan penjemuran yang akan digiling dan dicampurkan selama 1-2 minggu hingga kering.
  2. Gabungkan semua bahan dan aduk hingga merata. Anda juga menggunakan mesin penghalus agar hasil lebih maksimal.
  3. Jika sudah tercampur dengan baik, lakukan penjemuran lagi sekitar 1-2 hari untuk mendapatkan hasil kering yang lebih optimal. Anda juga bisa menggunakan terpal agar lebih cepat kering.
  4. Setelah kering lakukan tuangkan ke ember dan berikan suplemen tambahan untuk mempercepat pertumbuhan mandung petelur dan meningkatkan produktivitas telur.
  5. Lakukan pemisahan di wadah dan juga pemberian empan dengan baik
  6. Saat pemberian pakan, tambahkan air secukupnya dan aduk hingga merata.

Cara Membuat Pakan Ayam Pedaging Bernutrisi

Ada yang berbeda dari dua jenis pakan ayam sebelumnya. Empan ayam pedaging bernutrisi ini memiliki serangkaian proses yang sedikit rumit, yaitu penghalusan, penguapan, pencetakan, dan pengeringan. Setelah seluruh bahan dihaluskan, pakan akan masuk tahan penguapan agar steril. Penguapan menggunakan suhu 800oC hingga 900oC.

Bahan-bahan pakan ayam terbaik

  • 6kg jagung
  • 2kg bekatul
  • 2kg tepung gaplek
  • 3kg tepung darah
  • 4kg tepung ikan
  • 7kg kedelai
  • 5kg bungkil pepaya
  • 1kg bungkil biji kapuk
  • 2kg daun papaya
  • 4kg tepung bulu unggas
  • 05kg premix

Finisher dengan komposisi berikut

  • 5kg jagung
  • 7kg bekatul
  • 5kg tepung gaplek
  • 1kg sorgum
  • 3kg tepung ikan
  • 9kg kedelai
  • 3kg tepung darah
  • 9kg kedelai
  • 5kg bungkil kelapa
  • 05kg bungkil biji kapuk
  • 25kg tepung tepung daun pepaya
  • 25kg tepung bulu ayam
  • 1kg minyak kelapa
  • 05kg premix

Langkah-langkah

  1. Campur sebuah bahan menjadi satu
  2. Lalu hapuskan menggunakan mesin penepung
  3. Hasil tepung tersebut aduk menggunakan mixer lalu kukus dengan suhu 800-900o C
  4. Jika sudah matang, dalam keadaan hangat bentuk menggunakan mesin pencetak pelet
  5. Keringkan pelet dengan mesin pengering
  6. Setelah kering, pakan ayam siap digunakan

Tips Memberikan Pakan Ayam

Setelah mengetahui cara membuat pakan, ternyata juga ada berbagai tips khusus untuk memberikan pakan kepada ayam. Hal ini juga penting untuk pertumbuhan ayam. Cara memberikan makan yang salah akan menyebabkan mandung tidak berselera makan atau bahkan lebih memilih mencari makanan yang lain.

Image result for pakan ayam

  • Hindari pemberian makanan yang tidak tenang

Apa maksudnya tidak tenang? Pernah melihat orang yang memberi makan dengan cara melempar pakan? Hal itu justru akan membuat mandung lari karena berpikir akan diserang. Sebagian mandung mungkin ada yang menerima namun juga ada yang menyerang balik. Memberi makan secara tergesa-gesa juga dikhawatirkan menyebabkan ayam stress. Untuk itu, dalam pemberian empan harus secara perlahan atau tenang.

  • Berikan makan secara teratur

Anda bisa memberikan pakan ayam 2-3x dalam sehari. Pagi dan malam, atau pagi, siang, dan malam. Jika dari awal memberi makan 2x sehari, lakukanlah dengan konsisten dan teratur. Hindari pemberian makan yang tidak teratur, misalnya sehari 2x besok dan lusa 3x, lalu dua hari yang akan datang kembali ke 2x sehari.

  • Perhatikan kondisi ayam

Sebelum memberi pakan, perhatikan perut ayam, apakah sudah mengembung atau belum. Jangan biarkan mandung dipaksa untuk makan, jika perut sudah mengembung. Ayam yang terlalu gemuk justru tidak terlihat baik dan jarang dipilih konsumen. Untuk itu, hal ini juga penting untuk dilakukan pengecekan secara berkala. Pengecekan juga memudahkan Anda untuk menentukan berapa kali mandungharus diberi makan.

  • Hindari kontak langsung dengan ayam saat sakit

Jika Anda dalam keadaan sakit, gunakanlah masker dan sarung tangan. Hal tersebut bertujuan guna mencegah penyakit Anda agar tidak tertular ke ayam. Jika satu chicken tertular akan memudahkan peningkatan virus terjangkit kepada chicken lainnya. Untuk itu, Anda juga perlu menjaga kesehatan diri sendiri agar tidak menularkan penyakit kepada ayam.

Related image

Itu dia berbagai informasi bahan dan resep pakan ayam yang biasa digunakan. Jangan lupa juga untuk perhatikan berbagai tips untuk meningkatkan nafsu makan chicken. Dengan terjaganya pola makan chicken, maka dijamin kualitas pertumbuhan dan gizinya juga akan lebih maksimal. Selain berbagai bahan empan ayam di atas, apa jenis lainnya yang biasa Anda gunakan.

 

 

(Zakiah)


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518