Cara Membuat Es Krim Tanpa Mesin, Lebih Gampang dan Murah

Cara Membuat Es Krim Tanpa Mesin

Cara membuat es krim tanpa mesin di percaya bagi sebagian orang merupakan metode yang paling efektif dan murah ketimbang harus membeli alat es krim yang di bandorl tinggi. Memang bisa dibilang tanpa mesin es krim pun, anda tetap bisa berkreasi membuat es krim sendiri walaupun dari segi bentuk dan tekstur tak akan sebaik es krim yang di hasilkan oleh mesin.

cara membuat es krim tanpa mesin

Perbedaan

Oke sebelum kita melangkah lebih jauh, ada kalanya kita akan melakukan komparasi sedikit mengapa membuat es krim tanpa mesin masih lebih relevan di lakukan ketimbang membuat es krim dengan mesin?Jika kita membandingkan metode kerja cara kerja mesin dan manual, maka kita akan menemukan sejumlah perbedaan di antaranya.

Pengadukan (Mixing)

Pengadukan Adonan,pada Teknik konvensional..anda di wajibkan membuat bahan dasar adonan es krim terdahulu sebelum melakukan pengolahan pengadukan adonan. Untuk pengadukannya sendiri, anda bisa menggunakan mesin mixer rumahan atau yang biasa di pakai untuk membuat kue. Sedangkan pada mesin es krim, semuanya di kerjakan otomatis, tinggal tuang adonan kedalam chamber maka proses mixing akan di lakukan hanya dengan menekan satu tombol, mulai dari putaran kecil hingga ke putaran yang paling idel

Freezing (Pendinginan)

Proses pendinginan adonan sendiri kerap menjadi pembeda paling menonjol di antara keduanya. Jika anda melakukan proses pembuatan es krim tanpa mesin atau secara konvensional. Maka pada tahap pengadukan adonan, selanjutnya anda harus meletakan adonan kedalam tray dan memasukanya ke chiller untuk di bekukan selama beberapa jam.

Nah hal ini berbeda jauh dengan penggunaan mesin es krim otomatis. Pada mesin es krim, proses pembekuan di mulai ketika adonan mulai di aduk dari putaran RPM terendah. Oleh sebab itulah mengapa tekstur es krim yang di hasilkan dari pembuatan menggunakan mesin di percaya akan lebih lembut, lebih halus dan mois di mulut.

Kedua point di atas tentunya menjadi pembeda paling besar di antara kedua metode yang telah di sebutkan. Dari sisi teknis bisa dibilang membuat es krim dengan cara konvensioanl tentunya cukup amat menyita waktu dan tenaga.

resep cara membuat es krim

Sedangkan jika kita menggunakan mesin pembuat es krim otomatis, maka pengolahan bahan dan adonan mulai dari awal hingga akhir, bisa kita lakukan hanya dengan menekan satu tombol. Oleh sebab itu mengapa harga mesin es krim di bandrol mahal, karena memang secara fungsi dan spesifikasi..mesin es krim di buat dengan memperhitungakan banyak aspek, mali dari efisiensi, efektifitas juga kualitas.

Namun bagi anda yang masih gemar membuat es krim tanpa mesin, tentunya tak perlu berkecill hati apa lagi kecewa. Karena membuat es krim tanpa mesin pun sejatinya mempunyai banyak keuntungan yang tidak bisa di tawarkan oleh mesin es krim otomatis. Diantaranya :

Hemat

Jika kita bicara mengenai biaya maka besaran dana yang di keluarkan untuk memboyonng 1 unit mesin es krim kerumah sangatlah besar. Anda perlu merogoh kocek sekitar 13-14jutaan untuk mendapat sebuat ice cream soft machine berspesifikasi medium dengan kapasitas berukuran kecil

Cost Rendah

Jika di telisik dari modal yang di keluarkan pun memang terbilang jauh lebih murah ketimbang kita menggunakan mesin lho. Sebagai pembanding, jika kita membuat es krim dengan menggunakan mesin, maka di anjurkan kita menggunakan bubuk es krim instan yang siap olah, diantarnya di bandrol mulai dari 70-150 ribu rupiah.

Namun jika anda memilih untuk membuat es krim dengan cara konvensional, dengan modal yang tak kurang dari 50ribu rupiah, anda sudah bisa membuat es krim enak untuk keluarga di rumah. Hal yang paling membedakan lainnya adalah soal konsumsi daya listrik yang di miliki oleh mesin es krim.

Sejatinya mesin es krim berspesifikasi tinggi mempunyai system kompresor berkekuatan tinggi, dimana kompresor ini di fungsikan oleh satu motor listrik berkekuatan besar. Dari sini kita sudah bisa menilai seberapa besar daya listrtik yang di butuhkan untuk mengoperasikan mesin es krim ala restoran ini.

So jika di kalkulasi lagi, menggunakan cara konvensional atau manual memang masih lebih baik di beberapa sisi ketimbang menggunakan mesin. Terlebih lagi jika hanya untuk konsumsi rumahan, maka sudah di pastikan kehadiran mesin es krim otomatis belum terlalu optimal untuk di miliki.

Mesin es krim 818T

Namun jika anda termasuk orang yang bisa melihat peluang bisnis baru dengan konsep bisnis UKM. Memiliki mesin es krim ukm tentunya memberikan keuntungan tersendiri. Why? Karena  jika di tinjau dari sisi bisnis, maka berjualan es krim rumahan itu cukup menguntungkan lho.

Peluang Bisnis Es Krim Rumahan

Jika kita melakukan kalkulasi sederhana, maka bisnis kuliner berjualan es krim termasuk salah satu yang paling ok profitnya. Sederhanya, hanya dengan mengeluarkan modal kecil, anda sudah bisa memproduksi banyak cup es krim yang siap di jajakan dengan banyak range harga jual.

Perhitungan sederhana :

1 bubuk es krim 1 rasa di bandrol seharga kurang lebih Rp.70.000. Dan Tiap 1 bungkusnya mampu memproduksi kurang lebih 30-50 cup kecil untuk sekali produksi. Jadi jika kita membandrol harga cup kecil tersebut di angka 3000-5000 rupiah,maka total profit yang di raih mencapai 150 ribu rupiah paling minimnya.

Tentunya hal tersebut cukup menggiurkan bukan? Memang kita gak hanya serta merta memikirkan profitnya saja, namun harus di sertai perhitungan kalkulasi biaya outcome lain seperti Sewa tempat, Gaji karyawan ataunpun biaya tagihan listrik.

Namun yang pasti, jika perhitungan bisnisnya akurat dan strategi pemasaran yang di tawarkan cukup tepat, maka bukan tidak mungkin bisnis ini akan menjadi sumber pemasukan utama bagi bisnis sampingan anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518