Harga Mesin Mie Bayoran Teknik Rakitan, Solusi Paling Ekonomis

Mesin Mie Rakitan

Mesin mie adalah berbagai macam alat yang digunakan dalam proses pembuatan mie. Umumnya mesin yang paling utama adalah mesin cetak mie. Mesin cetak tersebut dapat menghasilkan bentukan mie dengan presisi atau sama rata. Mesin cetak mie sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan cara kerjanya, yaitu manual dan otomatis.

Mesin ini sering dimanfaatkan oleh para produsen mie ayam, baik skala menengah ke bawah maupun ke atas. Selain mesin cetak mie juga terdapat mixer horizontal, yaitu alat pengaduk khusus yang menghasilkan adonan lembaran. Adonan lembaran sendiri nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan mencetak mie.

2. Salina Snack - Mesin Mie NOD-200 Stainless - 9 Mei 2019 - DONE

Alternatif lain biasanya para produsen memanfaatkan mixer biasa atau bahkan menggunakan kedua tangan untuk menguleni secara langsung. Namun, itu semua tergantung banyaknya permintaan konsumen. Jika produsen menghasilkan mie dalam jumlah banyak per harinya, tentu cara manual akan ditinggalkan.

Mesin Cetak Mie Manual atau Otomatis?

Kedua jenis mesin cetak mie ini sama-sama memberikan hasil yang berkualitas. Letak perbedaannya hanya pada cara mengoperasikan dan mengefesienkan waktu. Mesin cetak manual biasanya banyak dimanfaatkan oleh para pemula bisnis. Para pemula bisnis mencoba keuntungannya dengan memanfaatkan alat sesederhana mungkin terlebih dahulu.

Home Appliances

Noodle Maker NOD-888

Original price was: Rp 2.900.000.Current price is: Rp 920.000.
Original price was: Rp 2.600.000.Current price is: Rp 1.253.257.
Original price was: Rp 2.800.000.Current price is: Rp 2.300.000.

Commercial Kitchen

Gas Noodle Cooker CKM-900G

Original price was: Rp 25.000.000.Current price is: Rp 13.000.000.
Original price was: Rp 8.800.000.Current price is: Rp 6.800.000.
Original price was: Rp 11.800.000.Current price is: Rp 9.500.000.

Tujuan penggunaan mesin cetak mie manual sendiri juga sembari coba-coba. Awalnya, para pemula bisnis menguji untuk menghasilkan mie dalam jumlah sedikit. Jika permintaan konsumen membeludak, para produsen dapat beralih menggunakan mesin otomatis.

Selain dapat dikerjakan secara otomatis, mesin cetak ini memiliki berbagai tipe dengan kapasitas berbeda, sehingga akan cocok dimanfaatkan bagi kamu yang memiliki kebutuhan bisnis berkembang atau maju. Kamu dapat memilih mesin dengan kapasitas sesuai kebutuhan produksi. Keunggulan lainnya, menggunakan mesin otomatis mampu mengefesienkan waktu dan tenaga. Berbeda dengan alat cetak manual yang harus memutar kendali untuk menghasilkan bentukan mie.

Mesin Mie untuk Pemula Bisnis

Membuka usaha sendiri tidak harus terburu-buru untuk memanfaatkan mesin dengan harga mahal dan jumlah yang banyak. Seperti yang kita ketahui, segala usaha dapat dimulai dari enol bukan? Nah, begitu juga dengan membuka usaha. Kamu bisa memanfaatkan alat sederhana terlebih dahulu. Masalah tempat? Tidak perlu menyewa, kamu bisa memilih rumahmu sebagai lokasi awal.Lalu mesin mie apa yang cocok digunakan? Mesin cetak mie manual adalah solusinya. Meskipun manual, mesin mie rakitan ini mudah untuk dibersihkan dan dilakukan perawatan secara berkala.  Untuk mendapatkan mesin mie rakitan ini, kamu tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Dengan budget Rp200.000 kamu sudah dapat menikmatinya.

Menggunakan alat cetak mie manual biasanya digunakan untuk bisnis kuliner sampingan. Misalnya seperti jajanan bola-bola mie atau camilan lainnya yang membutuhkan mie dalam jumlah sedikit. Namun, jangan salah banyak juga pebisnis kuliner mie ayam yang memanfaatkan mesin mie rakit manual ini.

12.Mesin Mie NOD-200

Dewasa kini, sebenarnya untuk membangun bisnis kuliner kamu hanya perlu membeli mie yang dijajakan di pasaran. Namun, tidak untuk para pebisnis kuliner kreatif. Mereka lebih tertarik untuk membuat mie sendiri dengan rasa khas yang hanya dimiliki produksinya.

Cara Menggunakan Mesin Mie Rakitan

Penggunaan alat cetak manual ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mesin otomatis. Kamu hanya perlu menyiapkan adonan lembaran yang sudah siap untuk digiling. Agar lebih jelas lagi yuk simak beberapa langkah di bawah ini.

  • Siapkan adonan

Sama seperti mesin cetak mie otomatis. Untuk memudahkan pencetakan mie, buat adonan lembaran sepipih mungkin. Adonan lembaran yang pipih akan mempermudah pencetakan secara presisi. Kamu juga bisa memanfaatkan horizontal mixer, sehingga langsung menghasilkan adonan dalam bentuk lembaran.

  • Pipihkan kembali menggunakan mesin mie rakitan

Sebelum mencetak mie, alat manual ini juga bisa memipihkan adonan sebelum dibentuk. Ulangi beberapa kali pemipihan hingga lembaran adonan terbentuk sempurna dan layak untuk digunakan.

  • Mulai ke proses pencetakan mie

Setelah adonan terbentuk pipih sempurna, kamu bisa memulai proses pencetakan dengan memutar tuas mesin secara perlahan. Jangan lupa untuk memberikan taburan tepung terigu terlebih dahulu. Gunanya agar adonan yang dicetak tidak lengket atau menempel di sela-sela pencetakan.

  • Bebas memilih ukuran mie yang dicetak

Kabar baik, untuk kamu yang menikmati mesin rakitan ini. Mesin ini dapat mencetak mie dengan berbagai ukuran. Kamu hanya perlu mengganti cetakan atau moulding sesuai dengan ukuran mie yang dibutuhkan, yaitu 2mm dan 3mm. Berikutnya mesin dapat dioperasikan seperti biasa, yaitu dengan memutar tuas.

Menggunakan mesin mie rakitan ini memudahkanmu saat proses pembersihan. Komponen mesin dapat dilepas lalu dipasang kembali setelah dibersihkan. Namun sayangnya banyak orang yang belum memahami cara untuk merawat mesin ini. Alhasil mesin mudah berkarat dan sulit untuk digunakan kembali.

Umumnya, membersihkan alat menggunakan air atau kain lap basah. Namun, jika kamu menerapkan cara ini, akan membuat permukaan bahkan bagian dalamnya ikut berkarat. Demi mencegah terjadinya karat pada mesin ada tips menarik nih untuk kamu.

Tips Mencegah Karat Mesin Mie Rakit

  • Melakukan perawatan secara rutin

Setiap selesai menggunakan mesin, buka komponen mesin secara perlahan. Buka mulai dari bagian kendali putar, berbagai titik baut, dan lain-lain. Melakukan perawatan ini dapat kamu lakukan sesuai intensitas penggunaan. Kamu bisa melakukan perawatan setelah 3 kali penggunaan. 2 kali, bahkan setiap kali penggunaan.

  • Menghindari penggunaan air

Baik material stainless steel maupun baja, membersihkan mesin ada baiknya tidak menggunakan air. Penggunaan air akan mempercepat timbulnya karat. Setelah mesin mie rakit dibongkar, bersihkanlah seluruh bagian menggunakan lap kering.

  • Memanfaatkan tepung berprotein tinggi

Cara menarik ini tidak perlu kamu lakukan dengan membongkar mesin. Kamu bisa memanfaatkan tepung berprotein tinggi dalam adonan mie. Menggunakan tepung yang memiliki protein tinggi tidak hanya membuat rasa mie lebih lezat, tetapi juga bisa mencegah kerusakan mesin.

Tepung terigu yang proteinnya rendah dapat menyebabkan kelengketan atau tidak kalis pada sela-sela mesin pencetak mesin, sehingga sulit untuk dibersihkan. Berbeda dengan tepung berprotein tinggi, adonan yang terbentuk lebih kalis, sehingga adonan tidak menempel pada mesin.

  • Membersihkan dengan kuas halus atau sikat gigi

Berikutnya tips, bagi kamu yang malas untuk membuka komponen mesin. Kamu dapat menggunakan kuas halus atau sikat gigi dengan tekstur lembut untuk membersihkan bagian-bagian yang sudah dijangkau. Bersihkan menggunakan minyak goreng agar kotoran terangkat.

Apabila kamu telanjur menggunakan air, cepat lap menggunakan kain kering. Lalu apabila mesin telanjur berkarat, bersihkan dengan cuka dapur dan diamkan selama 30 menit. Kemudian amplas bagian-bagian berkarat yang sudah diberi cuka tadi. Langkah terakhir bersihkan dengan kain lap kering yang bersih.

Menggunakan mesin mie rakit sendiri ada untungnya dalam perawatan. Kamu bisa membersihkan secara detail hingga pada bagian-bagian yang terjangkau. Sedangkan mesin otomatis akan sedikit sulit untuk dibongkar dan dibersihkan.

Setelah bisnis berkembang, kamu bisa kok menambah atau mengganti alat manual menjadi mesin otomatis. Apalagi jika pemasukan semakin bertambah. Jangan ragu untuk menambah mesin dengan kapasitas yang besar ya. Nah, mulai sekarang membangun bisnis tidak melulu sulit. Bagi kalian pemula bisnis dapat memanfaatkan mesin dengan low budget terlebih dahulu, seperti mesin mie rakitan ini. Salam sukses!

 

 

(Zakiah)

1 thoughts on “Harga Mesin Mie Bayoran Teknik Rakitan, Solusi Paling Ekonomis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518