Pilih Kemasan Plastik Makanan Yang Tepat, Produk Anda Jadi Lebih Terjamin

Kemasan Plastik Makanan

Kemasan plastik Makanan adalah pembungkus makanan atau minuman yang digunakan untuk melindungi, mengawetkan dan mempromosikan makanan. Karena kemasan makanan memang memiliki ketiga fungsi tersebut dalam hal membungkus makanan.

plastik-kemasan-bg2 small

Sering kali orang lebih fokus memperhatikan bahan makanan dan nilai gizi yang terkandung didalam produk, saat membeli makanan atau minuman. Jadi tidak memikirkan kemasannya atau tidak memperhatikan bahan kemasan makanan dan minuman yang digunakan. Padahal, tidak semua kemasan makanan aman dan terbebas dari bahan berbahaya.

Tentunya anda pasti bertanya dalam hati, bagaimana cara memilih kemasan makanan dan minuman yang aman untuk kesehatan?. Dalam memilih kemasan makanan tentunya ada beberapahal yang perlu diperhatikan simak berikut ini:

Tips Menentukan Kemasan Makanan Dan Minuman Yang Aman

Kemasan makanan ialah material pembungkus yang dapat melindungi makanan dari kerusakan maupun kontaminasi bakteri dari luar. Kita tau bahwa produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran dikemas dengan kemasan yang berbeda-beda. Ada yang dikemas dengan plastik, kaleng, gelas, kaca, atau styforoam.

Taukah anda banyak makanan dan minuman yang dijual dipasaran biasanya menggunakan kemasan makanan dari bahan non-food grade, terutama jajanan kaki lima. Food grade ialah standarisasi kelayakan dalam menguji sebuah material yang digunakan untuk kelengkapan kemasan makanan, atau alat masak. Bila bukan tergolong food grade, ini artinya kemasan tersebut berpotensi memicu bahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

Jadi anda harus berhati hati. Berikut ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan saat memilih kemasan makanan dan minuman agar aman dari zat berbahaya:

  • Kedap udara

Pastikan kemasan pada produknya kedap udara (vacuum sealer), sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan. Masalahnya, untuk mencegah kontaminasi bakteri, makanan atau minuman harus disimpan dalam kemasan kedap udara. Agar bakteri tidak dapat masuk dan mengontaminasi produk makanan dan minuman yang tidak dikemas dengan benar.

VACUUM BAG

  • Kemasan tidak rusak/penyok

Perhatikan terlebih dulu bentuk kemasan produk yang akan dibeli, Jangan lupa ya. Bila kemasan sudah rusak, robek, atau penyok maka ada kemungkinan produk yang ada di dalamnya sudah terpapar udara di luar atau terkana paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Hal ini bisa menyebabkan warna dan rasa pada makanan maupun minuman dapat berubah.

  • Pilih Produk Yang Terdaftar Di BPOM

Membeli makanan maupun minuman kemasan sebelumnya anda harus selalu lakukan cek KLIK. Cek KLIK itu sendiri terdiri dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa.

Pastikan keamanan kandungan pada makanan atau minuman dengan cara Cek KLIK. sekaligus menjadi pedoman bagi Anda untuk memilih kemasan makanan dan minuman yang aman untuk kesehatan.

Pilih produk yang sudah memiliki nomor izin edar (NIE) dari BPOM, itu adalah Salah satu poin penting dari KLIK. Saat suatu produk memiliki nomor izin edar dari BPOM, artinya tidak hanya bahan makanan atau minuman saja yang terjamin aman, tetapi juga kemasannya.

Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena kemasan makanan dan minuman yang sudah terdaftar pada BPOM karena BPOM senantiasa melakukan pengawasan terhadap produk makanan/minuman yang beredar di pasar.

Bagaimana dengan kantong teh celup?

Anda mungkin pernah mendengar rumor bahwa kantong teh celup mengandung zat karsinogenik jika direndam terlalu lama dengan air panas. Lantas, benarkah demikian?

Berdasarkan siaran pers BPOM, kantong teh celup yang memiliki nomor izin edar dari BPOM sudah melalui berbagai evaluasi penilaian keamanan makanan dari kandungan maupun kemasannya. Penilaian keamanan pada kantong teh celup sendiri mensyaratkan pemenuhan terhadap batas migrasi yang baik yaitu jumlah maksimum zat yang bisa berpindah dari kemasan makanan (dalam hal ini kantong teh celup), ke dalam bahan makanan (misalnya air seduhan teh). Maka dari itu, kantong teh celup aman digunakan walaupun diseduh di air yang panas.

Kemudian, BPOM juga menegaskan bahwa kantong teh celup yang aman adalah yang tidak mengandung senyawa klorin sebagai pemutih, karena saat diseduh, klorin dapat ikut larut dan masuk ke dalam tubuh, menyebabkan masalah pencernaan dan memicu radikal bebas. Syarat bahwa kantong teh celup tidak boleh mengandung senyawa klorin ini wajib disertakan kepada BPOM saat permohonan penilaian keamanan produk.

Jadi, perlu diingat bahwa setiap produk yang sudah tersertifikasi BPOM menandakan bahwa kandungan makanan dan kemasan yang digunakan sudah aman. Pastinya aman untuk makanan karena telah melalui berbagai uji kelayakan. Otomatis, produk teh yang memiliki sertifikat BPOM, sudah terjamin terbebas dari bahan-bahan berbahaya.

Semua material pada produknya harus aman digunakan, jadi bukan hanya kandungan tehnya saja yang sehat. Produk teh yang baik dikemas dalam material kedap udara untuk menjaga rasa dan kandungannya.

Selain itu, material kemasan juga harus sesuai dengan standar global dan menggunakan material food grade. Harus terbebas dari substansi yang dapat membahayakan kesehatan, jadi kantong teh celup sebaiknya mengandung serat-serat alami agar aman.

Peran dan Fungsi Kemasan Makanan Dalam Pemasaran

Jalan pikiran orang pasti langsung menuju ke iklan saat bicara pemasaran, sebagai satu-satunya cara. Sebenarnya, praktik pemasaran bisa dimulai dari pembungkus produk,  berupa design kemasan jadi tehnik pemasaaran itu sebenarnya sangat luas. desain kemasan memiliki fungsi lain yaitu memasarkan suatu produk, selain untuk membungkus.

  • Sebagai Sarana Komunikasi

desain kemasan bisa memberi kesan pada siapa saja yang melihat, sebagai bagian terluar suatu produk. Hal tersebut merupakan komunikasi visual. Artinya, kemasan yang baik dapat memberi impretion bagus sehingga mampu menampilkan kesan elegan, ekslusif, dan berkualitas.

pof-shrink-film-plastik OLD

Sebagai contoh desain kemasan keripik singkong. Desain kemasan camilan tersebut biasaanya menggunakan kombinasi warna cerah, sehingga ada kesan bahwa camilan tersebut bermetamorfosa. Dari design ‘jadul’ biasanya dibuat lebih kekinian menyesuaikan segmentasi target pasarnya.

  • Simbol estetika

Desain kemasan produk cukup mempengaruhi jadi tidaknya beli suatu produk. Dengan kemasan yang unik, entah dari bentuk atau desainnya, tentunya akan menarik perhatian konsumen. Ciri estetik bisa dilihat dari elemen desain seperti warna, fotografi, dan komposisi.

Desain kemasan cake terkenal dibuat sedemikian rupa agar seperti mengatakan kalau ada semacam nilai prestis tinggi saat beli cake tersebut. Perpaduan yang sangat pas dan sederhana. Dengan warna putih yang dominan memberi isyarat kalau cake tersebut memiliki ‘derajat’ tinggi dan lebih mewah dibanding lainnya.

  • Wadah Pendistribusian

Ada tahapan panjang yang harus dilewati sebelum barang sampai ke konsumen, distribusi produk termasuk alur yang rumit. Inilah fungsi kemasan produk, yaitu sebagai wadah saat distribusi. Bila kualitas kemasan di bawah standart, jelas ini bisa mengurangi nilai produk.

Plastik Kemasan Snack OLD

Contoh, saat ingin membawa pulang burger, tentunya tak mungkin dibawa langsung tanpa dibungkus. Kemungkinan burger bisa rusak dan selera makan bisa hilang. Maka desain kemasan burger dibuat lebih dominan menunjukkan fungsi kemasan yaitu sebagai wadah distribusi.

  • Penegasan Identitas

Beberapa kemasan sengaja didesain tak biasa, Supaya terlihat berbeda. Hal tersebut dibuat semata supaya bisa menampilkan ciri khas suatu produk, jadi bukan tanpa alasan. Perlahan, konsumen akan mengenali kekhasan kemasan sebagai identitas merk suatu produk.

Misalnya desain kemasan box crepes dibuat lebih mirip isinya karena dapat menonjolkon ciri khasnya secara kongkrit. jadi desain kemasan kue creps dapat mewakili apa yang khas dari kue creps.

  • Aspek Ergonomi

Membuat desain kemasan tak bisa asal walau bagaimanapun sulitnya. Terkait kenyamanan konsumen yang nantinya punya dampak pada aspek loyalitas, maka aspek ergonomi perlu diperhatikan. Dengan memberikan kemudahan pada penggunaan kemasan produk untuk konsumen maka aspek ergonomi dapat terwujud.

Misalkan seperti desain penutup wadah dibuat miring sehingga kotak kardus lebih mudah dibuka. Hal tersebut sangat disukai konsumen, karena kenyamanan dan kemudahan memakai produk.

  • Penyampai informasi

Fungsi kemasan produk harus bisa menyampaikan informasi terkait isi produk, dalam lingkup yang lebih kecil. Kemasan produk harus bisa mewakili nilai perusahaan, dalam lingkup yang lebih besar. Kemasan harus disertai perijinan dan tanggal kadaluarsa, khusus produk makanan.

Desain kemasan produk kacang dibuat terkesan memberi persepsi berbeda. Jadi desain kemasan kacang dibuat bebas menyerupai produk makanan lain, namun visualnya dipertegas dengan gambar yang menunjukan isi produk tersebut. Jadi visual gambar produk tersebut sebagai penyampai informasi, yaitu informasi isi produk.

  • Memberi Proteksi

Memberi proteksi adalah fungsi utama kemasan produk. Tanpa kemasan, produk jadi cepat rusak dan itu bisa membuat rugi perusahaan juga konsumen. Perusahaan merugi karena citra dan kualitasnya bisa turun, dan konsumen rugi karena sudah membayar.

banner plastik kemasan

Khusus makanan, pengaruh desain kemasan makanan dapat menjadi penyelamat karena mampu menjaga makanan dari rusak. Desain kemasan makanan harus dibuat terkesan tampak bila suatu makanan benar utuh dilindungi hingga sampai ke konsumen.

Demikian pembahasannya tentang kemasan makanan yang perlu kita ketahui tentang penggunaannya yang baik untuk makanan dan minuman. Agar lebih awet dan tidak merusak produk makanan itu sendiri, juga sebagai media pemasaran semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518