Makanan Penambah Darah
Bagi penderita anemia asupan makanan penambah darah tentu sangat dibutuhkan. Anemia bisa timbul kapan pun dan akan sangat menghambat aktivitas. Pasalnya, saat anemia muncul kepala terasa memutar atau pusing. Kondisi tubuh pun menjadi tidak seimbang. Sel darah merah yang terlalu sedikit dapat menyebabkan oksigen dan nutrisi ke sel tubuh terganggu.
Anemia bisa terjadi pada siapa pun, bahkan anak-anak juga bisa terkena anemia. Kekurangan sel darah merah ini dapat diatasi dengan berbagai cara. Salah satu cara yang bisa kamu coba adalah mengonsumsi makanan dan buah-buahan yang disarankan, mengonsumsi suplemen, olahraga, dan sebagainya.
Untuk memproduksi sel darah merah, tubuh membutuhkan berbagai asupan nutrisi. Selain nutrisi, vitamin dan mineral pun memiliki peran penting. Zat besi, vitamin B12, dan asam folat adalah tiga zat penting untuk memproduksi sel darah merah. Namun, tidak semua orang lho yang mendapatkan asupan nutrisi karena berbagai faktor.
Faktor Pemicu Anemia
- Riwayat Keluarga
Banyak orang bilang penyakit turunan keluarga memang sangat sulit untuk dihindari. Sama halnya dengan anemia ini. Jika keluargamu memiliki jenis anemia sel sabit, potensi kamu untuk terkena penyakit anemia juga sangat tinggi. Hal tersebut bisa kamu cegah dari jauh-jauh hari dengan cara mengonsumsi berbagai makanan penambah darah.
- Kondisi Kronis
Kondisi kronis yang dimaksud timbul dari berbagai penyakit seperti kanker, ginjal, gagal hati, dan sebagainya. Berbagai penyakit kronis tersebut dapat mengakibatkan lebih mudahnya terserang risiko anemia lebih tinggi. Jadi, jaga kesehatanmu dari sekarang ya!
- Usia
Semakin bertambahnya usia, terkadang kita juga lupa untuk menjaga kesehatan sendiri. Alhasil, tubuh mulai mudah untuk terjangkit berbagai penyakit. Tubuh yang rentan akan lebih mudah terserang anemia. Jenis anemia yang paling sering muncul saat usia senja disebabkan oleh kekurangan B12 dan asam folat.
- Kehamilan
Faktor berikut ini memang umum terjadi pada ibu yang sedang mengandung. Bagi ibu hamil lebih berisiko mengalami anemia kekurangat zat besi. Kebutuhan zat besimu akan lebih meningkat guna membantu peningkatan volume darah serta menjadi sumber hemoglobin untuk bayi agar dapat tumbuh dan berkembang.
- Efek Samping Pasca Operasi
Memang tidak semua jenis operasi dapat menyebabkan anemia. Bagi kamu yang pernah melakukan operasi yang berkaitan dengan sistem pencernaan seperti lambung dan usus dapat berpengaruh pada penyerapan nutrisi. Hal tersebut dapat menyebabkan munculnya anemia dan kekurangan gizi.
- Menstruasi
Munculnya anemia bisa dirasakan sebelum dan saat menstruasi tiba. Menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah. Selain itu, umumnya wanita yang belum mengalami menopause memiliki risiko lebih besar terkena anemia daripada laki-laki.
Berbagai faktor pemicu anemia tersebut memang naluriah mudah untuk terjadi. Namun, untuk mencegahnya menjadi lebih buruk, kamu bisa mengobatinya dengan berbagai cara alami. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan penambah darah.
Mengonsumsi makanan penambah darah juga tidak bisa sembarang dinikmati segala usia lho. Ternyata ada pembagian makanan sendiri berdasarkan segmentasi usia. Umumnya, memang bisa disamaratakan, namun akan lebih maksimal hasilnya jika kamu menyesuaikan makanan penambah darah berdasarkan usia.
Makanan Penambah Darah Sesuai Usia
Bayi
- ASI (Air Susu Ibu) atau susu formula diperkaya dengan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh bayi demi mencegah kekurangan darah. Berikanlah ASI pada bayi hingga berusia 1 tahun.
- Hindari susu! Etss, jangan bingung dulu. Susu yang dimaksud adalah susu sapi. Susu sapi tidak memiliki cukup zat besi. Selain susu sapi, hindari juga penggunaan susu kedelai dan susu kambing. Hindari hingga anak berusia hingga 1 tahun. Berikutnya setelah usia 1 tahun, pastikan anak tidak terlalu banyak mengonsumsi susu karena dapat mengurangi porsi makanan lain termasuk yang mengadung kaya zat besi.
- Makan Padat Pendamping Asi (MPASI) harus dikenalkan sejak usia 6 bulan. Kamu bisa memberikan makanan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Bayi memerlukan setidaknya 11mg zat besi dalam per harinya.
Balita dan Anak-anak
- Perkenalkan dengan susu sapi. Setelah usianya beranjak 1 tahum, kamu bisa memberikan asupan susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai setiap harinya. Namun, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 200ml. Jika usianya sudah 2 tahun, berikan susu rendah lemak sebagai sumber zat besinya.
- Makanan penambah darah. Selain susu, kamu bisa memberikan makanan penambah darah berupa daging tanpa lemak dan sereal dan roti yang mengandung zat besi.
- Buah-buahan. Selain itu, berika anak asupan buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin C untuk mempermudah penyerapan zat besi. Usia 4-8 tahun membutuhkan 10mg zat besi, sedangkan usia 9-13 tahun sekitar 8mg.
Pria dan Wanita Dewasa
- Makanan penambah darah. Tidak jauh berbeda dengan balita dan anak-anak, pria dan wanita dewasa juga perlu mengonsumsi makanan penambah darah seperti daging merah, daging unggas, dan ikan.
- Buah dan sayur. Ada banyak berbagai buah dan sayuran yang memiliki kaya kandungan yang bermanfaat. Kamu bisa memanfaatkan semuanya. Namun, khusus menangani anemia, manfaatkanlah buah sayur yang memiliki kandungan vitamin C.
- Konsumsilah makanan sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Misalnya untuk remaja pria, konsumsilah sekitar 11mg zat besi per hari, sedangkan remaja wanita 15mg per hari. Sementara itu pria dewasa bisa mengonsumsi sekitar 8mg makanan dengan kandungan zat besi per harinya. Untuk wanita dewasa membutuhkan sekitar 18mg zat besi per hari hingga mencapai menopause.
- Jika dirasa asupan makanan masih tidak cukup, segera konsultasikan ke dokter untuk menambah suplemen penambah darah. Suplemen ini juga ampuh untuk membantu menangani anemia.
Saran Buah yang Dianjurkan
- Kurma
Kurma adalah buah yang identik saat Ramadan. Meskipun langka di hari-hari biasanya, buah ini mengandung zat besi yang cukup tinggi untuk menambah jumlah sel darah merah. Mengonsumsi kurma juga dapat menekan kolesterol. Kurma mengandung vitamin B6 serta riboflavin, niasin, serta berbagai mineral lain membatu proses metabolism. Bagi kamu yang memiliki diabetes tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kurma terlalu banyak.
- Mangga
Mangga dapat membantu menambah jumlah darahmu karena mengandung mangan, seng, magnesium, kalsium, dan tembaga. Mangga memiliki banyak antioksidan dan membantu menyehatkan pencernaan. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara mangga muda dan mangga matang. Namun, bagi kamu sensitiv terhadap asam hindari mangga muda ya.
- Semangka
Semangka mengandung vitamin A, vitamin B6, vitamin C, serta antioksidan selain zat besi. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi membantu penyerapan zat besi menjadi lebih cepat. Kandungan 90% air pada semangka membantu menambah jumlah cairan dalam tubuh.
- Jambu Biji
Jambu biji terkenal sebagai makanan yang dapat menangani pengobat demam berdarah. Kandungannya terbukti dapat menambah darah. Selain tinggi akan zat besi, jambu biji juga mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Jambu biji memiliki dua jenis warga daging, yaitu merah dan putih. Pilihlah jambu biji dengan warna daging merah karena lebih berair dan lebih banyak memiliki vitamin C.
Selain berbagai buah-buahan di atas, masih ada jenis makanan penambah darah lainnya. Terkadang, masih banyak juga yang tidak disiplin dalam mengatur pola makannya. Hal tersebut yang menjadikan suplemen perlu untuk dikonsumsi. Saat ini, sudah banyak suplemen yang dijual bebas di apotek. Namun, agar lebih aman ada baiknya konsultasikan dulu dengan dokter yah!
(Zakiah)