Resep Odading “Mang Oleh”,Rasanya An**ng Banget

Resep Odading Si Roti Goreng

Resep Odading – Apa yang terbesit dari pikiran Anda setelah mendengar kata “odading” ? Belum lama ini nama odading sangat populer di media sosial. Odading dipopulerkan oleh salah satu warga Bandung dan juga artis Instagram yang terkenal lucu, yaitu Ade Londok. Lalu apa yang membuat odading melonjak setelah dipopulerkan Ade Londok?

resep odading mang oleh

Ade Londok mempromosikan odading milik Mang Soleh dengan logat khas Bandung. Tidak hanya logat, ekspresi dan cara penyampaiannya juga menarik dan kocak. Padahal sepintas Ade Londok menyampaikannya dengan sedikit emosi. Apalagi dilengkapi dengan kata-kata nyeleneh. Nah, kira-kira seperti ini arti yang disampaikan oleh Ade Londok.

“Kalau makan odading Mang Oleh  deket di Jl. Baranang Siang, rasanya seperti Anda menjadi ironman. Belilah odading Mang Oleh di sini karnena kalau kamu tidak makan odading Mang Oleh kamu gak gaul dan bukan teman saya g****k.  Ikan hiu makan tomat g****k kalau tidak ke sini . Odading Mang Oleh rasanya a****g banget”

Awal Mula “O that thing?” Menjadi Odading

Odading adalah jajanan khas Bandung yang terbuat dari tepung terigu, telur, gula, susu, dan ragi. Proses pengolahannya dengan cara digoreng. Odading juga populer dengan sebutan roti goreng manis. Odading sendiri juga banyak ditemukan di daerah luar Bandung, di Jakarta misalnya. Sudah banyak para pedagang keliling yang menjual odading di gerobak dorong. Odading dijual bersamaan dengan roti goreng lainnya, misalnya cakwe, donat, dll.

Nama odading dikabarkan muncul saat zaman kolonial dulu. Menurut beberapa pendapat, odading dahulu tidak memiliki nama. Odading hanya dikenal dengan sebutan kue goreng manis. Namun saat itu sudah banyak para pedagang kecil di Bandung menjual kue yang satu ini.

Hingga pada saatnya ada seseorang anak kecil yang meminta untuk dibelikan kue odading kepada ibunya. Pada masa itu odading ditutup dengan daun pisang. Lalu ibu tersebut meminta pedagang untuk membuka tutup kuenya. Sang ibu berkata, “O that thing?” atau jika dibaca menjadi o dat ding? Yang artinya “oh benda itu?”.

Terdengar lucu dan menarik, akhirnya pedagang tersebut secara spontan memberikan nama kue itu menjadi odading. Pedagang itu langsung memperkenalkan nama baru di kampungnya. Oleh masyarakat Sunda pun nama odading dianggap enak didengar dan lucu. Oleh karena itu, sampai sekarang nama odading masih digunakan.

Selain di Bandung, daerah sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur juga terdapat jajanan seperti odading dengan nama bolang-baling. Tekstur, bentuk, dan rasanya sama persis. Namun yang membedakan adalah bolang-baling menggunakan taburan wijen dan gula pasir, sehingga teksturnya sedikit lebih renyah.

Cara Membuat Odading

Belum ada waktu berkunjung ke Bandung untuk membeli odading Mang Oleh? Kalau gitu kita coba buat sendiri dulu yuk di rumah. Bahan-bahan yang diperlukan tidak terlalu sulit kok. Berikut bahan dan langkah-langkah pembuatannya.

Resep Odading

  • ½ kg tepung terigu
  • 200 ml air hangat
  • 2 sdm ragi instant
  • 2 butir telur
  • ½ sdt garam halus
  • 200 gr gula pasir
  • Secukupnya minyak goreng

Langkah-langkah

Resep Odading Mang Oleh Viral Tanpa Antri buatan Sendiri

  1. Campurkan tepung terigu, garam, gula pasir, dan ragi instant dalam satu wadah. Aduk seluruhnya hingga tercampur rata.
  2. Kocok telur di wadah berbeda dalma waktu beberapa detik lalu tuang ke adonan sebelumnya.
  3. Tuang air sedikit demi sedikit ke campuran adonan di atas sambil terus diuleni. Lakukan uleni hingga kalis.
  4. Tutup rapat wadah dengan plastic wrap hingga kurang lebih 30 menit atau sampai adonan mengembang.
  5. Setelah itu, ambil adonan sedikit demi sedikit dan bentuk bulatan kecil atau sesuai selera.
  6. Goreng adonan yang sudah dibentuk di dalam mintak panas. Usahakan semua bulatan terendam agar matangnya merata.
  7. Aduk odading perlahan, atau sambil menyiramkan minyak sedikit demi sedikit ke seluruh bagian.
  8. Jika warnanya sudah kecokelatan angkat dan tiriskan.
  9. Santap bersama teh manis hangat atau sebagai camilan sore.

Cara Membuat Odading Isi Cokelat

Seiring berjalannya waktu ternyata odading juga memiliki inovasi, yaitu dengan menggunakan isian cokelat. Jika Anda menggigit odading isian ini cokelat di dalamnya akan melumer manis di mulut. Mau tahu rahasia resepnya?

Bahan-bahan

  • 250 gr tepung terigu protein tinggi
  • 40 gr gula pasir
  • 1 sdt ragi instan
  • ½ sdt ovalet
  • 2 gr garam
  • 40 gr mentega tawar
  • 2 kuning telur dan 150 ml UHT plain (dicampur)
  • Secukupnya Nutella (sebagai isian)

Langkah-langkah

  1. Campur tepung, gula pasir, dan ragi dalam satu wadah. Aduk seluruhnya hingga merata menggunakan mixer roti.
  2. Tambahkan garam, telur, ovalet, dan susu. Aduk rata kembali.
  3. Masukkan mentega tawar dan uleni hingga kalis.
  4. Taruh adonan dalam wadah yang lebih besar. Tutup dengan plastik wrapping dan biarkan mengembang selama 30 menit.
  5. Setelah mengembang, kempiskan adonan lalu bagi menjadi bulatan kecil masing-masing 30gr.
  6. Tipiskan adonan yang sudah dibagi lalu beri isian Nutella.
  7. Berikutknya rekatkan dan bulatkan kembali. Berikutnya biarkan kembali selama 1 jam agar mengembang.
  8. Goreng di dalam minyak panas hingga berwarna kecokelatan.
  9. Tiriskan dan santap selagi hangat.

Aneka Jenis Roti Goreng

Roti goreng seakan menjadi kudapan unik yang lezat disantap. Banyak pedagang kecil yang memanfaatkan momen ini untuk menjual aneka jenis roti goreng. Selain odading, ternyata ada juga berbagai jenis roti goreng lainnya yang memiliki rasa unik dengan cara hidang yang berbeda.

  • Cakwe

Cakwe merupakan makanan asli dari Tionghoa yang melambangkan arti kebencian. Mereka menggambarkan cakwe adalah dua orang dari pasangan suami istri Perdana Menteri Qini Hui yang memfitnah Jenderal Yue Fei. Cakwe sendiri dibuat dari olahan tepung terigu, air, dan bahan pengembang.

Resep Cakwe, Roti Goreng Gurih yang Dijual Bareng Odading Halaman all -  Kompas.com

Di beberapa daerah di Indonesia cakwe disajikan berbeda. Cakwe bisa disantap dengan saus asam manis pedas yang khas. Selain itu juga bisa dijadikan topping bubur ayam. Di Jawa Tengah sendiri cakwe disajikan dengan susu kedelai. Sedangkan di Pontianak cakwe memiliki tekstur lebih kenyal dan disajikan dengan kacang hijau. Kalau di daerah Anda bagaimana?

  • Donat

Nah, kalau roti goreng yang satu ini siapa yang tidak mengenalinya? Donat di Indonesia bahkan punya restoran tersendiri yang menjualnya khusus. Donat memilik bentuk unik seperti cincin, yaitu terdapat lubang di tengahnya. Donat juga memiliki cerita unik pada masa awal mulanya. Dahulu donat sering dihidangkan oleh pelaut yang sering berlayar di laut.

Demi memudahkan pelaut untuk memakan donat sekaligus mengendarai kapal, kue goreng tersebut sengaja dibuat kokinya menjadi bentuk bulat berlubang. Lubang tersebut berfungsi untuk meletakkan donat di tuas atau stir kapal yang digunakan oleh kapten pelaut. Dengan demikian, kapten lebih memudah membawa kapal sambil mengonsumsi donat.

Donat sendiri memiliki beragam jenis, mulai dari donat kentang yang ditaburi gula halus, meses, dll. Untuk donat yang saat ini banyak disukai adalah dengan variasi topping yang menarik. Donat dengan beragam topping tersebut bisa Anda temukan di berbagai toko donat di mall.

  • Panada

Sekilas panada memiliki bentuk yang sama seperti pastel. Namun, jangan salah ternyata cara pengolahannya berbeda lho. Panada juga merupakan salah satu jenis roti goreng karena diolah menggunakan ragi dan dibiarkan mengembang. Panada berasal dari Manado.

Berbeda dengan pastel yang menggunakan isian sayuran, panada memiliki isian ikan laut dibumbu pampis. Bumbu yang digunakan juga memiliki khas aroma makanan Indonesia seperti bawang merah, daun jeruk, daun bawang, dsb.

Dari berbagai jenis roti goreng di atas, masing-masing memiliki cara penyajian yang berbeda. Mulai dari rasa manis, gurih, dan renyah. Roti goreng tersebut juga dapat Anda santap sebagai sarapan seperti odading dan panada. Sedangkan cakwe dan donat bisa Anda jadikan referensi camilan sore atau saat bersantai dengan kerabat terdekat.

 

 

(Zakiah)


Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode(Array, '|') #1 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex('@keyframes aspA...') #2 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute(NULL) #3 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify('/home/dev2wira/...') #5 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url('https://dev2.wi...') #6 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize('<!DOCTYPE html>...') #7 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize('<!DOCTYPE html>...') #8 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process('<!DOCTYPE html>...') #9 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters('<!DOCTYPE html>...', Array) #10 /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters('rocket_buffer', '<!DOCTYPE html>...') #11 [internal function]: do_rocket_callback('<!DOCTYPE html>...', 9) #12 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/functions.php(5420): ob_end_flush() #13 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all('') #14 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters(NULL, Array) #15 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action(Array) #16 /home/dev2wira/public_html/wp-includes/load.php(1270): do_action('shutdown') #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/dev2wira/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518